BUKITTINGGI, hantaran.co – Kota Bukittinggi pecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas sajian 5.110 gelas teh talua dalam peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) tahun 2022 yang diselenggarakan di Kota Bukittinggi, 14-16 Oktober 2022.
Atas pemecahan rekor dengan sajian jenis minuman tradisional terbanyak tersebut, pihak MURI memberikan piagam penghargaan MURI kepada Wali Kota Bukittinggi dan Wakil Gubernur Sumbar, usai kegiatan penilaian di Pedestrian Jam Gadang, Minggu (16/10).
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengatakan, sajian 5.110 teh telur itu merupakan buatan dari TP-PKK Bukittinggi dan para pelajar yang dibuat sejak Minggu pagi. Proses pembuatan teh talua dilaksanakan pada beberapa titik lokasi, seperti di Istana Bung Hatta, SMAN 1, SMAN 2, dan SMKN 2 Bukittinggi.
Menurutnya, 1.000 lebih teh talua dibuat langsung oleh TP-PKK se Kota Bukittinggi dan dihitung oleh pihak rekor Muri. Kemudian teh telur juga disajikan oleh para pelajar SMKN 2 Bukittinggi. Teh talua yang dibuat dan disajikan itu dibagikan kepada masyarakat.
“Pemko Bukitingi menyampaikan terima kasih pada Muri yang telah memberikan penilaian dan penghargaan MURI ini. Kami
juga menyampaikan apresiasi kepada TP-PKK se Kota Bukittinggi, pelajar SMKN 2, dan seluruh pihak yang telah mensukseskan kegiatan penyajian teh talua terbanyak, sehingga Kota Bukittinggi berhasil memecahkan rekor MURI,” kata Ermam Safar.
Ia menyebutkan, sajian 5.110 teh talua ini dalam rangka rangkaian peringatan HATN 2022, dimana Kota Bukittinggi dipercaya sebagai tuan rumah. Selama tiga hari kegiatan HATN, berbagai kegiatan telah dilaksanakan sebelumnya, termasuk kegiatan pameran pembangunan di kawasan pedestrian Jam Gadang.
“Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumbar yang telah mempercayakan Bukittinggi sebagai kota pelaksana peringatan HATN 2022. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap geliat ekonomi Bukittinggi,” ucap Erman Safar.
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, menyampaikan, pemecahan rekor dunia yang telah diraih Kota Bukittinggi, merupakan salah satu capaian besar. Masyarakat Bukittinggi tentunya berbangga atas pemecahan rekor MURI dengan sajian 5.110 gelas teh talua yang menjadi terbanyak di Indonesia bahkan Dunia.
“Ini tentu akan menambah daya tarik wisatawan terhadap teh talua yang menjadi minuman khas Sumbar, dan wisatawan yang datang ke Kota Bukittinggi untuk berwisata. Dengan konsumsi telur akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” ujar Audy.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi menyampaikan, penghargaan MURI yang diraih ini salah satu pencapaian prestasi karya pada bidang seni dan budaya, karna teh talua merupakan jenis minuman tradisional khas Sumbar.
“Kita berharap teh telur dari Ranah Minang bisa juga mendunia sebagaimana halnya dengan rendang. Perpaduan antara rendang dan teh telur bisa dikenalkan kepada masyarakat luas. Melalui peringatan HATN diharapkan masyarakat lebih memahami manfaat konsumsi ayam dan telur dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Costumer Relation Manager MURI, Lutfi Syah Pradana menyebutkan, Bukittinggi menjadi satu satunya Kota di Indonesia yang memecahkan rekor meminum Teh Talua terbanyak. Ada sebanyak 5110 gelas teh talua yang diproduksi dan dikonsumsi langsung secara bersama.
“Hari ini rekor MURI dipecahkan bahkan rekor dunia dengan produksi dan konsumsi teh talua terbanyak. Ini masuk kategori rekor dunia karena adanya kearifan lokal, dan tidak ada di negara lain yang buat teh talua. Dengan adanya capaian ini, tentu bisa jadi inspirasi daerah lain untuk memunculkan kearifan lokal setiap daerah,” ucapnya.
Wetrizon/hantaran.co
Komentar