PADANG PARIAMAN, hantaran.co — Perantau asal Nagari Koto Dalam, Abdul Jabar, mewakafkan tanah miliknya yang berukuran sekitar 3.400 meter2 untuk pembangunan rumah tahfiz dan sarana kegiatan keagamaan di daerah itu.
“Berawal dari keinginan perantau kita yang ingin memberikan tanahnya untuk dibangun sebagai sarana keagamaan,” kata Wali Nagari Koto Dalam Selatan, Masywarah, di Masjid Istiqamah Padang Sago, Jumat (11/12/2020) malam.
Masywarah menyampaikan, beberapa waktu lalu pemilik tanah ini pulang kampung, saat itu Abdul Jabar bercerita keinginan untuk mewakafkan tanahnya untuk kegiatan keagamaan.
“Mendapatkan informasi itu, kita atas nama pemerintahan nagari menerima dengan senang hati. Makanya hari ini kita melakukan rapat untuk pembentukan Yayasan yang akan mengelola tanah yang diwakafkan ini,” katanya.
Untuk tahap awal, lanjut Masywarah, setelah dibentuknya yayasan ini maka akan didirikan rumah tahfiz. Setelah itu, sisa tanah ke depanya bisa jadi dibikin sarana keagamaan lainnya. “Awal kita bikin dulu rumah tahfiz, untuk selanjutnya terserah nanti apakah itu islamic center atau pondok pasantren,” katanya.
Ketua KAN Koto Dalam, Rusdi Andri Dt Bandaro, menyambut baik keinginan tokoh masyarakat yang berkeinginan untuk menyerahkan tanahnya untuk sarana keagamaan di Nagari Koto Dalam. “Keinginan ini sangat bagus, dimana nanti setelah berdirinya rumah tahfiz ini tentu akan menghasilkan hafiz quran di Koto dalam ini,” katanya.
Untuk itu, selaku ninik mamakk ia mengucapkan terima kasih kepada Abdul Jabar yang telah mewakafkan tanahnya demi terlaksananya kegiatan keagamaan di Koto Dalam pada umumnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat, Ismael, mengatakan, yang hadir dalam rapat ini telah sepakat untuk melaksanakan niat baik ini, untuk itu ke depan ia mengajak seluruh mayarakat untuk bersama-sama mendorong pembangunan rumah tafiz ini. “Ini tugas kita bagaimana rumah tahfiz ini segera terwujud dan menghasilkan hafiz quran di Koto Dalam,” katanya.
Dengan adanya rumah tahfiz ini akan menghasilkan hafiz quran yang bisa bersaing di tingkat Sumbar dan Nasional nantinya. Tentu ini akan menjadi kebangaan bagi masyarakat Koto Dalam. “Jangka panjang bagaimana keberlangsungan rumah tahfiz ini seperti operasionalnya tentu juga akan menjadi tanggung jawan kita bersama,” katanya.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh tokoh masyarakat Syahril Ali. Menurutnya, dalam pembangunan rumah tahfiz ini ke depan perlu dilakukan penyatuan antara masyarakat yang dikampung dengan masyarakat yang ada di rantau. “Selama ini sudah banyak pembangunan yang selesai di Padang Sago ini, itu berkat kekuatan kebersamaan antara masyarakat yang ada di kampung dan di rantau,” katanya.
Jika masyarakat yang ada di kampung dan di rantau ini bersama-sama ikut dalam pembangunan rumah tahfiz ini, ia yakin tidak akan berat dalam pembangunan rumah tahfiz itu. (*)
Yuhendra/hantaran.co