Pendaftaran PPDB Daring Ditutup Hari Ini

PPDB

Ilustrasi PPDB

PADANG, hantaran.co – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam jaringan (Daring/Online) untuk tingkat SMA/SMK Negeri di Sumbar akan ditutup hari ini. Hingga Jumat (25/6/2021) siang, jumlah peserta yang telah berhasil mendaftar sekitar 71 ribu siswa, sedangkan jumlah lulusan (SMP/MTs) Negeri pada Tahun 2021 di Sumbar sebanyak 97.152 orang.

“Dari total kuota untuk PPDB SMA/SMK tahun ini, sebanyak 89.281 siswa, yang sudah berhasil mendaftar 71.766 siswa atau sekitar 80 persen,” ujar Ketua Pelaksana PPDB SMA/SMK Sumbar 2021, Suwindra, Jumat  (25/6/2021).

Suwindra mengatakan, jika jumlah siswa yang mendaftar akan terus meningkat sampai jam penutupan pendaftaran. Ia pun berharap agar seluruh kuota PPDB untuk SMA/SMK tahun ini terisi 100 persen.

Menurut Suwindra, proses pendaftaran PPDB Daring SMA/SMA tahun ini berjalan dengan cukup baik, meski pada hari-hari pertama pendaftaran mengalami sedikit gangguan pada jaringan sistem. Bahkan, juga terjadi serangan peretasan pada sistem PPDB oleh pihak yang tidak dikenal.

Hal ini berdampak tidak bisa diaksesnya laman ppdbsumbarprov.go.id pada Senin (21/6) lalu. Namun, kata Suwindra, saat itu tim IT dari Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi Informasi berhasil mengatasi dan mencegah serangan peretas tersebut, sehingga gangguan pada sistem lekas teratasi.

“Kendala yang terjadi saat PPDB Daring 2021 adalah kendala jaringan yang hilang timbul saat hari-hari pertama. Selain itu, pada hari pertama juga ada pihak tertentu yang mencoba meretas sistem PPDB online, tapi berhasil diantisipasi oleh tim IT kita,” ujarnya.

Suwindra menambahkan, setelah penutupan pendaftaran pada Sabtu ini, panitia akan langsung mengumumkan hasil PPDB Daring SMA/SMK pada keesokan harinya atau pada Minggu 27 Juni 2021 melalui sistem yang telah tersedia. Bagi yang lulus, sambung Suwindra, bisa mulai melakukan pendaftar ulang mulai Senin 28 Juni sampai Rabu 30 Juni 2021.

PPDB Daring tingkat SMA/SMK tahun ini, sambungnya, menyediakan empat jalur pendaftaran. Pertama, jalur zonasi dengan kuota 50 persen, jalur afirmasi dengan kuota 15 persen, jalur pindah orang tua dengan kuota 5 persen, serta jalur prestasi dengan kuota 30 persen.

Untuk jalur zonasi, calon peserta PPDB Daring diseleksi bukan dengan surat keterangan domisili, tetapi dengan keterangan berdasarkan kartu keluarga satu tahun terakhir. Kemudian, untuk jalur prestasi diseleksi berdasarkan dua penilaian, yaitu nilai akademik 5 mata pelajaran selama 5 semester, dan jalur nonakademik dengan penilaian pada prestasi olimpiade atau ekstrakurikuler.

Ada pun jalur afiramsi, diperuntukkan bagi siswa yang tidak mampu. Sehingga jika siswa tidak berhasil berada di sekolah negeri, bisa masuk sekolah swasta dengan jalur afirmasi ini. Disdik Sumbar juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam proses pendataan peserta PPDB Daring jalur ini.

Kuota Terbatas

Di samping itu, Suwindra mengakui bahwa jumlah kuota PPDB Daring untuk SMA/SMK tahun ini tidak bisa menampung seluruh siswa yang baru lulus dari SMP/MTs Negari yang berjumlah 97.251 orang. Namun begitu, Disdik akan memastikan semua anak dapat melanjutkan sekolah seperti melanjutkan pendidikan di sekolah swasta atau pesantren.

“Dari 97.251 orang, daya tampung sekitar 75.000-an. Walaupun angka yang lulus tidak bisa menampung semua siswa, namun nanti ada yang bisa masuk pesantren, MAN, dan sekolah swasta,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengimbau, agar orang tua yang memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk memilih sekolah swasta yang bagus untuk pendidikan anak. Hal ini dimaksudkan agar daya tampung sekolah negeri yang terbatas bisa diimbangi oleh jumlah siswa yang mendaftar.

“Kalau ada orang tua yang punya uang banyak dan anaknya juga punya kompetensi silakan masuk swasta yang berkelas dan memiliki standar yang tinggi. Di sekolah swasta tersebut, anak yang berpotensi akan bisa jadi lebih baik. Sekolah negeri itu terbatas kemampuannya. Anggarannya sedikit, jadi biarlah yang mampu sekolah di swasta saja,” katanya, Senin (21/6).

Setidaknya, kata Mahyeldi, jumlah orang kaya di Sumbar saat ini sebanyak 30 persen dari jumlah penduduk. Diharapkan kelompok bercukupan ini bisa memilih sekolah swasta, sehingga keluarga yang kurang mampu yang difasilitasi di sekolah negeri.

Menurut Mahyeldi, sekolah swasta punya banyak kelebihan dan kualitas. Ia meyakini dengan berbagai fasiltas sekolah mampu menunjang berbagai program dalam meningkatan prestasi siswa. (*)

Yesi/hantaran.co

Exit mobile version