Leonardy Harmainy (Ketua BK DPD RI)
Bulan Ramadan datang dengan berbagai keberkahan. Umat muslim bahkan dianjurkan untuk memperbanyak ibadah terutama di malam-malam Bulan Ramadan. Banyak hadis yang meriwayatkan keutamaan ibadah di bulan penuh pengampunan ini.
Namun, diharapkan pelaksanaan ibadah tersebut hendaknya sesuai perintah Al-Qur’an, tuntunan Rasulullah, dan mematuhi aturan pemerintah, terutama dalam menjalan protokol kesehatan (prokes). Tentu kesehatan badan menjadi faktor penting untuk kita bisa menunaikan ibadah dengan khidmat.
Kita berpuasa melaksanakan rukun Islam yang ketiga. Mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Bagaimana melaksanakannya, tentu berpedoman pada Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183-185.
Lalu banyak hadis Nabi Muhammmad SAW yang menjelaskan keutamaan Bulan Ramadan dan ibadah yang dilaksanakan di bulan ini. Namun, hendaknya menaati aturan pemerintah terkait Prokol Kesehatan (Prokes) yang harus dilaksanakan jika kita beribadah di masjid, surau, atau pun musala.
Menurut saya, soal bagaimana ibadah yang sebaik-baiknya, rukun puasa, syarat sah puasa, hal-hal yang meningkatkan pahala puasa kita, hal yang mengurangi nilai ibadah puasa dan lainnya bisa didapatkan dari para guru, baik lewat buku maupun pengajian yang diberikan.
Bagi saya, sangat penting mengingatkan protokol kesehatan ini. Ini bukti rasa syukur kita bahwa pada tahun ini dibolehkan melaksanakan salat tarawih di berbagai tempat ibadah seperti sebelum tahun 2020 saat wabah virus corona mulai melanda.
Hal ini harus disambut baik. Mari kita buktikan rasa syukur kita tersebut dengan tetap memakai masker, menjaga kebersihan tangan (mencuci tangan/pakai handsanitizer), dan menjaga jarak dengan tidak berkerumun.
Melaksanakan protokol kesehatan ini penting dalam menjaga diri agar tetap sehat. Sebab kita tidak tahu kapan wabah ini berakhir. Kita pun tidak tahu siapa pembawa virus.
Sudah vaksin sekali pun tidak menjamin tubuh akan terhindar dari paparan virus corona. Agar pelaksanaan ibadah di bulan Ramadan berjalan dengan baik, maka disipilin dalam menerapkan protokol kesehatan adalah keharusan.
Saya mengingatkan, sesama muslim itu bersaudara. Memakai masker adalah cara kita melindungi saudara kita agar tidak terkena virus corona. Sebaiknya menahan diri di rumah ketika badan terasa kurang enak, demam, atau mengalami gejala hilang penciuman, demi menjaga ketenangan ibadah saudara-saudara kita.
Jangan sampai rumah ibadah kita kembali ditutup dan pelaksanaan Salat Tarawih di masjid kembali dilarang karena ada yang abai dalam mematuhi protokol kesehatan. Mari saling menjaga dan berupaya menjadikan ibadah kita lebih baik dari tahun-tahun yang sebelumnya.
Saya mengajak masyarakat Sumatra Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya, untuk mengedepankan sikap bersahaja, tidak berlebih-lebihan saat bebuka puasa dan santap sahur.
Ramadan sebagaimana para guru kita dan ustaz kita mengajarkan, adalah bulan pengekangan diri dari segala macam keinginan hawa nafsu negatif. Sebagai langkah kontrol terhadap keinginan-keinginan negatif ini, Allah SWT mewajibkan puasa. Puasa juga mengajarkan kepada kita untuk merasakan kehausan dan kelaparan yang diderita saudara kita yang berkekurangan. Selamat memasuki Bulan Suci Ramadhan 1442 H dan mohon maaf lahir batin. (*)
hantaran.co
Komentar