PADANG, hantaran.co — Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) dan Pesisir Selatan (Pessel) diguncang gempa berkekuatan kecil (<5.0 SR) akhir pekan lalu. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, kedua gempa tersebut berhubungan dengan aktivitas di sesar Mentawai.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Hamdy Arifin, merincikan, gempa di Kabupaten Pasaman Barat terjadi pada Jumat (15/1/2021) pukul 22.29 WIB dengan magnitudo 3,0, dengan pusat gempa di 0,42 Lintang Selatan (LS) dan 99,17 Bujur Timur (BT), atau 93 kilometer Barat Daya Pasaman Barat dengan kedalaman 26 kilometer.
Ada pun gempa di Kabupaten Pessel, sambungnya, terjadi pada Sabtu (16/1/2021) sekitar pukul 13.28 WIB dengan magnitudo 3,6. Hamdy menyebutkan, pusat gempa berada di 1,51 Lintang Selatan (LS) dan 99,95 Bujur Timur (BT) tepatnya 72 kilometer Barat Daya Painan, dengan kedalaman 25 kilometer.
“Gempa ini tidak berkaitan dengan gempa di Majene, karena lokasinya jauh dan terpisah. Kebetulan saja, gempa terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dalam waktu yang berdekatan akhir-akhir ini,” ujar Hamdy kepada Haluan lewat aplikasi perpesanan, Minggu (17/1/2021).
Pascakejadian dua gempa tersebut, Hamdy menyebutkan bahwa BMKG Stasiun Padang Panjang belum mencatat adanya gempa susulan dari gempa tersebut. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kedua gempa tersebut terjadi akibat aktivitas dari sesar Mentawai.
“Kedua gempa itu terkait dengan aktivitas di sesar Mentawai. Kemungkinan gempa memang akan selalu ada mengingat Sumbar memang termasuk lokasi rawan gempa. Hanya saja soal waktunya, tidak ada yang bisa memprediksi. Masyarakat kami minta tetap waspada dan memastikan informasi yang diperoleh hanya dari BMKG,” ucapnya menutup. (*)
Yesi/hantaran.co