Menunaikan Tanggung Jawab, Meraih Pahala

Bupati

Bupati Pasaman, Benny Utama. IST

H. Benny Utama

Bupati Pasaman

Bulan suci Ramadan 1442 H sudah kita jalani hampir setengahnya. Ada kegembiraan dan suka cita yang dirasakan bersama. Di bulan ini, melaksanakan salat sunat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, berbuat baik, semua besar pahalanya, di samping ibadah fardu salat lima waktu.

Termasuk bagi orang yang bekerja demi mencari nafkah keluarga, pahalanya lebih besar lagi. Jadi, jika suatu pekerjaan itu masih mampu kita lakukan sembari berpuasa, maka berpuasalah. Nikmati balasan berlipat ganda dari Allah SWT. Artinya, segala bentuk perbuatan baik akan dinilai bagai ibadah, termasuk pekerjaan yang dilakukan sehari-hari.

Secara garis besar, manusia telah dianugerahi Allah dengan empat daya pokok, yaitu Daya Hidup, Daya Pikir, Daya Kalbu, dan Daya fisik. Namun di bulan Ramadan, daya fisik inilah yang terkadang menjadi dalih buat seseorang untuk mengurangi aktivitas fisiknya.

Perlu diketahui, bahwa bekerja selama bulan puasa memiliki kenikmatan dan juga tantangannya tersendiri. Karena di saat bulan puasa orang akan suka mengeluh ataupun lemas saat bekerja.

Kuncinya kembali pada niat. Jika niat sudah dipasang untuk bekerja dengan semangat, meski tantangannya lebih berat lantaran ada kewajiban berpuasa, InsyaAllah kerja optimal tetap mampu dilakukan.

Hidup tidak boleh berhenti hingga waktunya tiba. Selaku manusia kita punya tanggungjawab untuk terus berusaha dan bekerja, di setiap fase pasang surut kehidupan. Dan, kitab suci Al-Qur’an sebagai tuntunan hidup, tidak memberi ruang bagi seorang muslim untuk berleha-leha menjalani hidup, sembari wajib menunaikan ibadah sebagai bentuk penundukan diri kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.

Semoga di penghujung Ramadan nanti, kita kembali ke fitrah dan tetap optimis menjalani hidup, guna meraih kualitas hidup yang lebih baik dan lebih bermartabat. Wassalam. (*)

Exit mobile version