PADANG, hantaran.co — Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, menyampaikan ucapan bela sungkawa atas tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (09/01/2021).
Dikatakan Gubernur, laporan dari Kepala Biro Pembangunan, Kerjasama dan Rantau Setda Provinsi Sumbar, Luhur Budianda, terdapat lima warga yang berasal dari Sumbar di atas pesawat tersebut. Yaitu, Capt. Afwan (Pilot) dari Kabupaten Tanah Datar, Fadly Satrianto (Co Pilot) dari Pesisir Selatan, Asy Habul Yamin (Manifes 40) dari Tanah Datar, Faisal Rahman (Manifes 41) dari Tanah Datar dan Angga Fernanda Afrion (Manifes 3) dari Kota Padang.
“Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya ucapkan turut berduka cita, prihatin atas kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air,” kata Irwan Prayitno di kediamannya di Padang, Minggu (10/01/2021) seperti dikutip dari sumbarprov.go.id.
Ia juga mengajak seluruh warga Sumbar menundukkan kepala, mendoakan yang terbaik untuk semua korban dan semoga ada keajaiban dari Allah SWT kepada mereka.
“Duka keluarga korban, adalah duka kita semua, kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan atas musibah ini,” katanya.
Sebelumnya, diberitakan lima penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang terjatuh di kawasan perairan Kepulauan Seribu berasal dari Sumatera Barat. Mereka berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Pesisir Selatan dan Kota Padang.
Gubernur Irwan Prayitno mengungkapkan akan berupaya membantu proses evakuasi atau lainnya sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya. Dia berharap proses evakuasi dan penyelamatan yang sedang berlangsung bisa berjalan cepat dan lancar.
“Kita selalu memantau semua perkembangannya dan hari ini tim SAR gabungan masih berjibaku melaksanakan proses pencarian dan evakuasi, InsyaAllah, warga Sumbar kita fasilitasi,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. (*)
hantaran.co