RIAU, hantaran.co — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), termasuk ruas pengumpan di Sumbar. Sebab, tol akan mendorong mobilitas orang dan barang/jasa, sehingga berdampak besar pada sektor perekenomian. Namun sejauh ini, pengerjaan tol di Sumbar masih terfokus pada pembangunan dan pembebasan lahan di ruas Padang-Sicincin.
Pentingnya keberadaan JTTS itu disampaikan Jokowi saat meninjau proses pembangunan ruas Riau sesi Pekanbaru-Bangkinang, Rabu (19/5). Menurutnya, JTTS dipastikan membuat akses antara daerah semakin terhubung, dan mobilitas ekonomi dan industri akan semakin meningkat.
“Dengan akan terhubung antara Riau dan Sumatra Barat, sehingga bisa mempercepat mobilitas orang dan barang, yang tentunya akan meningkatkan daya saing produk Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain,” ujar Jokowi dalam kanal Youtube, Sekretariat Presiden, Rabu (19/5).
Jokowi berpendapat, nilai produk-produk lokal, seperti di Riau dan Sumatra Barat, akan ikut naik seiring adanya mobilitas yang tinggi. Sehingga, akan berdaya saing dengan produk-produk yang berasal dari luar negeri.
“Produk-produk yang ada baik di Provinsi Riau dan di Padang, nantinya akan memiliki daya saing yang baik, terutama dalam rangka bersaing dengan produk-produk dari negara lain,” katanya lagi.
Jokowi menyebutkan, untuk jalan tol sesi Pekanbaru-Bangkinang sendiri, akan dibangun sepanjang 40 kilometer. Sampai saat ini, proses pembangunan sudah mencapai 65,60 persen, dan untuk pembebasan lahan telah mencapai 60,70 persen. Ia menargetkan, jalan tol tersebut selesai pada Desember 2021 dan akan terhubung dengan ruas jalan tol di Sumatra Barat.
“Ini berada di (jalan tol seksi) Pekanbaru-Bangkinang dan nantinya akan terhubung ke arah Padang. Konstruksi jalan tol Pekanbaru-Bangkinang ditargetkan dapat selesai pada Desember 2021,” ucapnya.
Jokowi menambahkan, berdasarkan data yang diterima, proyek pembangunan ruas jalan tol tersebut mampu menyerap hingga 11.984 tenaga kerja. Proyek itu juga menjalankan program padat karya tunai dengan anggaran yang direncanakan senilai Rp21,13 miliar untuk menyerap 5.788 tenaga kerja pada tahun ini. JTTS direncakan dibangun sepanjang 3.049 kilometer, dan terbentang dari Aceh hingga Lampung.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar, mengaku optimistis akan pembangunan proyek tol Riau-Sumbar akan berjalan sesuai perencanaan. Ia pun terus menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, termasuk Provinsi Sumbar, dalam mempercepat pembangunan jalan tol.
“Salah satunya kami akan membentuk tim terpadu. Tim ini nantinya yang akan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kendala dalam pembangunan tol untuk ruas Riau – Sumbar. Hasilnya juga akan kami teruskan ke Pemprov Sumbar,” kata Syamsuar.
Menurut Syamsuar, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan dalam pembangunan jalan tol di Sumatra, terutama dari seluruh masyarakat. Sebab, kehadiran jalan tol diyakini akan meningkatkan perekonomian, terutama di Riau dan Sumbar.
“Sasaran kita, dengan hadirnya tol tentu akan mengangkat perekonomian masyarakat. Sebab itu dukungan semua pihak yang saat ini sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini,” jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Audy Joinaldy ketika dimintai keterangan terkait telah sejauh mana progres pembangunan jalur tol di Sumbar menyatakan, untuk saat ini pembebasan lahan dan pembangunan jalan masih terkonsentrasi di ruas tol Padang-Sicincin. “Masih progress Padang-Sicincin,” ucap Audy lewat pesan singkat kepada Haluan. (*)
Ishaq/Taufiq/hantaran.co
Komentar