DHARMASRAYA, hantaran.co — Penyebab tewasnya Rangga Fagiarianto (19), mahasiswa Undhari yang tergilas mobil truk pengangkut Batubara BM 8170 AO di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Gunung Medan, Kabupaten Dharmasraya, mulai terungkap.
Kecelakaan ini diduga karena truk pengangkut batu bara menghindari lubang dan mengambil jalan bagian sebelah kanan yang dari arah bersamaan datang sepeda motor yang dikendarai Rangga yang hilang kendali usai menabrak bumper belakang mobil Calya.
Hal itu diungkapkan Kapolres Dharmasraya, AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah Lubis, melalui Kasat Lantas, Iptu. Feri Yuzaldi, saat berada di lokasi kecelakaan yang menyebabkan korban tewas, di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Gunung Medan, Selasa (9/2/2021), pagi.
Ia menjelaskan, kejadian berawal saat sepeda motor Honda Supra tanpa nomor polisi yang dikendarai oleh korban yang datang dari arah Kiliran Jao menuju Kampus Undhari di Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, dengan kecepatan sedang beriringan dengan belakang kendaraan Toyota Calya BA 1160 KA yang dikemudikan oleh Mursidi Amin.
Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), tukuknya, pengendara terkejut hilang kendali dan menabrak bagian bumper belakang sebelah kanan kendaraan Toyota Calya BA 1160 KA yang dikemudikan Mursidi Amin, yang berhenti disebabkan dari arah berlawanan datang kendaraan dump truck tronton Mitsubishi Fuso mengambil jalan sebelah kanan dari arah Bungo menuju Padang karena menghindari lubang pada badan jalan sebelah kiri dari arah Bungo menuju Padang.
Akibatnya, ulas, mantan Kapolsek Padang Barat ini, pengendara sepeda motor terjatuh ke badan jalan sebelah kanan, disaat yang bersamaan kendaraan dump truk tronton melindas serta menyeret sepeda motor dan korban.
“Akibat kejadian tersebut, korban meninggal dunia di TKP, korban dilarikan ke RSUD Sungai Dareh,” kata Kapolres berdarah Minang ini.
Dari data yang di himpun hantaran.co, korban baru sepekan ini merayakan hari kelahirannya yang ke-19, 2 Februari 2021, ia lahir di Muaro Takuang, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung.
Di tempat terpisah, salah seorang warga setempat, Muli, mengatakan, karena menghindari lubang yang cukup dalam tersebut, sudah sering hampir terjadi kecelakaan, apalagi kalau truk pengangkut Batubara yang menghindari lubang mengambil jalur kanan. (*)
Maryadi/hantaran.co