PESSEL, hantaran.co – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, bakal mengirimkan tim rescue untuk membantu penanganan korban gempa dan longsor di Pasaman Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Doni Gusrizal menyebut, sebagai bentuk solidaritas pihaknya telah menyiapkan berbagai peralatan seperti dapur umum, tenda darurat, dan regu penyelamat dari TIM Reaksi Cepat (URC) daerah setempat.
“Benar, tim URC kami ada 20 personel. Sekarang masih menunggu petunjuk dan arahan BPBD Sumbar. Jika memang harus berangkat, ya kami siap,” ujarnya pada wartawan di Painan, Sabtu (26/2/2022).
Hingga kini, kata dia, BPBD kabupaten/kota di Sumbar tengah melakukan komunikasi intensif dengan BPBD Provinsi terkait pengiriman bantuan peralatan dan personel. Namun, yang lebih diutamakan adalah daerah yang dekat dengan lokasi kejadian.
Saat ini yang jadi kendala adalah minimnya anggaran siaga bencana yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sepanjang 2022 alokasi dana kebencanaan hanya Rp3,5 miliar, dari yang awalnya Rp7 miliar.
Meski begitu dari informasi yang ia terima, Dinas Sosial Kabupaten Pesisir Selatan telah mengirimkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke Pasaman Barat. Kemudian Pemkab Pessel juga berencana mengirimkan bantuan logistik pada Minggu 27 Februari mendatang.
“Ya, kami terus memantau informasi terkini. Sejauh ini sudah banyak pergerakan bantuan dari daerah lain yang berdekatan dengan Pasaman Barat, contohnya Kabupaten Agam,” katanya.
Diketahui, gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sumatera Barat tepatnya 17 km timur laut Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gempa yang berlokasi di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu, tidak berpotensi tsunami.
Data sementara, dampak gempa di Pasaman Barat meninggal dunia tujuh orang, luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang dan luka ringan sebanyak 36 orang.
Bangunan yang rusak sekitar 5.000 unit, pengungsi 10.000 orang, 35 titik pengungsian dipusatkan di halaman kantor bupati setempat.
hantaran.co/okis
Komentar