Dosen PNP Gelar Pelatihan Building Information Modelling

DIIKUTI GURU SMKN 2 PAYAKUMBUH

PADANG, hantaran.co — Tim Dosen Politeknik Negeri Padang (PNP) yang diketuai Mukhlis,ST.,MT dengan anggota, Dr.Yurisman,Ir.,MT , Enita Suardi,ST.,MT dan Lusyna,ST.,MT menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk memberikan pelatihan Building Information Modelling (BIM) untuk guru-guru di SMKN 2 Payakumbuh, Sabtu (3/9).

Mukhlis mengatakan, metode BIM sangat dibutuhkan dalam proyek konstruksi, dengan tahap perencanaan memakai metode konvensional. Hal ini karena, dalam proyek konstruksi atau proyek yang berkaitan dengan pembangunan, ketika menggunakan perencanaan dengan memakai metode konvensional, hal ini sering kali terjadi kesalahan.

Proyek konstruksi sendiri, imbuhnya, memiliki beberapa tahapan mulai dari penentuan ide, tahap studi kelayakan, tahap perencanaan, tahap tender (pelelangan), dan tahap pelaksanaan.

“Kesalahan yang seringkali ditemukan ketika menggunakan tahap perencanaan dengan metode konvensional diantaranya, kurang telitinya dalam perhitungan volume, perhitungan yang memerlukan waktu lama, keterbatasan biaya untuk mempekerjakan tenaga ahli, dan beberapa yang lain,” ujar Mukhlis.
Disebutnya, kesalahan perhitungan pada tahap perencanaan akan mengakibatkan banyak kerugian dari pihak kontraktor. Untuk itu diperlukannya sebuah metode yang dapat membantu mengurangi masalah yang sering terjadi saat menggunakan metode konvensional (perhitungan manual). Salah satu metode yang bisa digunakan yaitu dengan BIM,” ujar Mukhlis.

Ia menjelaskan, BIM adalah proses berbasis model 3D cerdas yang memberikan para profesional arsitektur, teknik, dan konstruksi (AEC) wawasan dan alat untuk merencanakan, merancang, membangun, dan mengelola bangunan dan infrastruktur secara lebih efektif.

Dalam konstruksi, kinerja manajemen konstruksi yang terintegrasi dengan model bangunan dapat digambarkan melalui konsep BIM. Konsep BIM menggambarkan konstruksi virtual sebelum pembangunan konstruksi fisik untuk mengurangi ketidakpastian, meningkatkan keselamatan, menyelesaikan masalah, dan menganalisis dampak potensial (Smith, Deke 2007).

“Building Information Modeling (BIM) merupakan sebuah metode desain cerdas berbasis model yang mampu memberikan nilai tambah pada proses rancangan proyek bangunan dan infrastruktur secara keseluruhan,” katanya.

Dengan adanya BIM, lanjut Mukhlis, kini tim AEC – arsitek (Architecture), teknis (Engineering) dan konstruksi (Construction) dapat menjadikannya solusi untuk mengatasi tantangan desain yang kompleks, serta mendirikan bangunan dengan lebih baik, cepat, dan dengan biaya yang lebih rendah.

Menurut dia, pemodelan menggunakan BIM adalah salah satu cara yang paling efektif untuk saat ini. BIM membantu memodelkan bentuk dari bangunan yang akan dibangun mulai dari bentuk 2D seperti tampak, potongan , dan dengan hingga pemodelan dengan bentuk tiga dimensi (3D) dari bangunan 2 tersebut. Selain itu BIM juga membantu dalam masalah penjadwalan proyek serta masalah estimasi harga.

“Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah, untuk mentransfer ilmu berupa memberikan pelatihan pada guru-guru SMKN 2 Payakumbuh tentang Building Information Modeling, dan selanjutnya guru-guru ini akan bisa menstransfer ilmu ke masyarakat dan murid-murid SMK,” tukasnya. (*)

LENI/hantaran.co

Exit mobile version