PADANG, hantaran.co – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumbar berencana untuk mengembangkan seluruh terminal Tipe B di Sumbar. Ke depan, seluruh terminal tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat berhenti dan berkandangnya kendaraan, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai rest area.
“Terminal Tipe B ini melayani AKDP dan angkutan pedesaan. Terminal ini ke depan, kita kembangkan mirip rest area. Jadi, tidak hanya melayani penumpang angkutan umum tetapi juga angkutan pribadi,” ujar Kepala Dishub Sumbar Heri Nofiardi, saat menerima rombongan Anggota Pansus Ranperda Penyelenggaraan Perhubungan DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel), Senin (12/10/2020) di Kantor Dinas Perhubungan Sumbar.
Apa yang diungkapkan Heri tersebut, menjawab pertanyaan Wakil Ketua Pansus Ranperda Penyelenggaraan Perhubungan DPRD Provinsi Babel, Rudi Hartono, terkait pengembangan terminal Tipe B di Provinsi Sumbar. Rudi mengungkapkan kondisi terminal Tipe B saat ini ini di Babel sangat memiriskan karena sepi penumpang.
Heri tidak memungkiri, terminal Tipe B di Provinsi Sumbar memang sangat sepi pengunjung. Kondisi ini terjadinya karena dampak penurunan penumpang bus AKDP yang kalah bersaing dengan layanan sewa bus dan angkutan online. Mereka hadir dengan layanan lebih baik, yakni dengan mengantarkan penumpang sampai ke alamat tujuan. “Termasuk juga akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang juga berdampak penurunan penumpang,” ujar Heri.
Untuk pengembangan terminal agar dapat kembali ramai dikunjungi, memang dibutuhkan anggaran yang cukup besar. Termasuk juga penyediaan SDM dan pemeliharaannya. Sementara alokasi anggaran yang disediakan cukup minim, hanya Rp10 miliar. Karenanya, pengembangannya menjadi terkendala.
Dalam pengembangan terminal Tipe B untuk mirip menjadi rest area nanti, maka perlu disediakan layanan parkir, mushola dan toilet. “Termasuk juga menyediakan WiFi gratis dan pelayanan lainnya,” terangnya.
Sementara, Kepala BPTD Wilayah III Sumbar, Deny Kusdyana mengatakan, untuk pembangunan Terminal Tipe A di Anak Air, Kecamatan Koto Tangah, yang akan selesai tahun 2020 ini, mengusung konsep transformasi terminal.
Di mana terminal Tipe A ini juga nantinya akan menghadirkan produk-produk UMKM di Sumbar. “Dalam persiapannya, kita sudah undang UMKM Provinsi Sumbar, untuk mengisi stand UMKM terminal nanti. Tidak hanya untuk UMKM, kita juga sudah tawarkan tempat penginapan dan resort untuk mengisi stand yang kita sediakan sebagai tenpat promosi,” ujarnya, dikutip dari suararantau.com.
Terminal Tipe A Anak Air nanti juga menyediakan shelter stunami, yang juga bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas olahraga futsal. Termasuk juga bisa dimanfaatkan untuk kafe untuk tempat nongkrong-nongkrong. “Jadi terminal ini bisa digunakan untuk apapun. Mekanisme untuk mengunakan fasilitasnya nanti, seperti untuk UMKM dengan menggunakan sistem sewa sesuai ketentuan berlaku,” terangnya.
Terminal Tipe A Anak Air juga ada sistem penzonaan dan didorong dengan penggunaan sistem ticketing. “Dengan sistem ticketing tidak perlu banyak agent. Kita juga menyediakan kepastian penjualan ticketing melalui aplikasi yang bisa dimiliki masing-masing perusahaan angkutan. Terminal bukan tempat kriminal tapi tempat yang nyaman,” tegasnya.
Kepala Dishub Babel, KA Tajuddin mengaku cukup tertarik dengan pengembangan terminal Tipe B yang akan dilakukan Dishub Provinsi Sumbar. Pengembangan terminal ini menurutnya, akan dijadikan konsep pengembangan terminal di Provinsi Babel nantinya.
Bahkan, Tajuddin mengatakan pihaknya akan membangun terminal Tipe B dengan konsep pelayanan seperti di bandara. “Lokasi sudah ada di Babel. Dari bandara, maka penumpang akan didrop ke terminal Tipe B yang akan mengantarkan penumpang ke berbagai jurusan. Sistem konektivitas terpadu. Nanti juga ada sewa dan retribusi dari terminal yang akan jadi pemasukan PAD,” ungkapnya. (*)
hantaran.co