Diduga Masalah Asmara, Seorang Pelajar di Kota Bukittinggi Meregang Nyawa Usai Dipukul Pakai Helm

Pemukulan

Pemukulah. IST

BUKITTINGGI, hantaran.co — Diduga karena permasalahan asmara, seorang pelajar FKK (17) harus meregang nyawa karena pukulan yang diarahankan NR (17) ke bagian kepalanya.

Kapolres Bukittinggi, Akbp Dody Prawiranegara, melalui Kasat Reskrim Polres Bukittinggi, Akp Chairul Amri Nasution, menuturkan kejadian perkelahian terjadi hari Sabtu (6/2/2021) sekira pukul 12.00 WIB siang bertempat di Belakang Balok Kota Bukitttinggi.

Dikatakan Kasat Reskrim, kejadian berawal dari percakapan pesan WhatsApp pelaku dengan korban terkait masalah asmara, yang mana pelaku berpacaran dengan mantan korban. Pelaku dan korban janjian untuk bertemu di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Disaat korban bersama temannya sampai di lokasi yang telah di janjikan, korban turun dari motor, pelaku langsung memukul kepala korban menggunakan helm milik pelaku sehingga korban terjatuh ke aspal. “Perkelahian tersebut sempat dilerai warga yang berada di sekitar TKP,” ucap Akp Chairul Amri.

Sekira pukul 18.10 WIB korban dinyatakan meninggal dunia di RS Yarsi Bukittinggi. Mendapat informasi perkelahian tersebut TIM Opsnal Polres Bukittinggi bergerak cepat mengamankan pelaku anak berhadapan dengan hukum (ABH) berinisial NR (17) yang juga seorang pelajar di Kota Bukittinggi dan membawanya ke Mako Polres Bukittinggi.

“Laporan dari pihak keluarga korban sudah kita terima, kita respon cepat kejadian tersebut guna mengantisipasi berkembangnya hal yang tidak diinginkan. Kita juga mengimbau kepada keluarga korban untuk menyerahkan proses hukum kasus tersebut kepada pihak Kepolisian,” katanya.

Saat ini kasus tersebut sudah di tangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Bukittinggi di karenakan pelaku masih di bawah umur, dan pelaku tersebut disangkakan dengan pasal 80 ayat 3 uu no 35 tahun 2014 jo uu no 11 tahun 2012 ttg sistem peradilan pidana anak. (*)

Yursil/hantaran.co

Exit mobile version