PADANG, hantaran.co — Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand), Defriman Djafri, PhD, menilai sangat banyak hal yang perlu dibenahi di Sumbar. Namun, ia mengakui bahwa banyak program pemerintah yang tidak berjalan maksimal karena teralih fokus pada penanganan Covid-19.
“Masalah yang ada di Sumbar seperti stunting, itu belum tertangani dengan maksimal. Padahal, itu sangat penting untuk kemaslahatan generasi ke depan. Menjadi lebih penting lagi mengingat Indonesia tengah mengalami bonus demografi. Masalah lain berupa angka kematian ibu dan bayi, serta target Sustainable Development GoalsĀ (SDG’s) yang akan dievaluasi pada 2024 juga masih terbengkalai,” kata Defriman kepada Haluan Rabu (2/12/2020).
Oleh karena itu, epidemiolog itu berharap agar pada debat Pilgub nanti, para calon memberikan gagasan soal strategi yang akan diterapkan dalam menghadapi pandemi, yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Secara umum, kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas dalam program setiap calon.
“Perekonomian, sosial, budaya, dan pemerintahan sudah jalan, sementara penyebaran Covid-19 masih belum tertangani, oleh karena itu pemimpin Sumbar mau tak mau harus mengubah orientasi dan beradaptasi dengan kebutuhan. Bahkan, skenario penanganan ini belum ada baik di tingkat pusat, apalagi pemerintah daerah,” katanya lagi.
Strategi penanganan Covid-19 menjadi sangat penting karena akan menjadi rujukan dalam mengaktifkan sektor-sektor lain. Dafriman menilai, pemerintah pusat serta kepala daerah belum konsisten dalam penanganan Covid-19, sehingga terkesan antara serius dan tidak serius.
“Antara serius dan tidak dalam penanganan Covid-19. Contohnya, dengan menyerahkan kewenangan pembukaan sekolah kepada pemerintah daerah. Kalau memang akan mengambil jalan tengah, skenario atau perubahan orientasi dan kemampuan beradaptasi menjadi hal yang harus diperkuat,” ucapnya. (*)
Riga/hantaran.co