PESSEL, hantaran.co – Sebagai upaya mencegah penularan demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti, Pemerintah Nagari Koto VIII Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, melaksanakan goro bersama di wilayah setempat, Rabu (31/8/2022).
Wali Nagari Koto VIII Pelangai Safridul mengatakan, kegiatan itu dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB. Titik awal goro dipusatkan di Kampung Koto VIII Hilir, serta melibatkan sejumlah pihak kecamatan, puskesmas, bidan desa, pendamping desa, nagari, serta sejumlah kader dan masyarakat setempat.
“Kami melakukan gotong royong ini dengan cara turun langsung ke kampung-kampung di Nagari Koto VIII Pelangai. Dalam kegiatan ini kami turut melibatkan seluruh kader beserta masyarakat setempat untuk berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari ancaman DBD,” ujar Safridul disela-sela kegiatan goro tersebut.
Menurutnya, sejauh ini masyarakat setempat masih terbilang aman dari ancaman DBD yang disebabkan oleh penularan nyamuk aedes aegypti. Hal itu berdasarkan data dari Puskesmas Balaiselasa, Kecamatan Ranah Pesisir yang menyebut bahwa angka masyarakat di Nagari Koto VIII Pelangai yang terindikasi adalah sebanyak 8 orang dari jumlah penduduk 4.238 jiwa.
“Namun demikian, masyarakat harus tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Mudah-mudahan setelah dilakukan kegiatan goro ini, tidak adalagi warga yang terdampak penyakit DBD. Kedepan kami bakal melaksanakan kegiatan ini satu kali dalam 15 hari di Nagari Koto VIII Pelangai,” katanya lagi.
Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Ranah Pesisir Amrullah mengatakan, Nagari Koto VIII Pelangai telah melaksanakan kegiatan goro bersama sebagaimana yang sudah di instruksikan oleh kecamatan setempat.
“Ya, kegiatan goro ini sudah terlaksana dengan baik bersama seluruh lapisan masyarakat. Tujuannya agar penyebaran DBD dapat diantisipasi sejak dini. Hal ini juga sebagai motivasi bagi masyarakat lainnya agar mereka dapat pula menjaga kebersihan lingkungan di tempat tinggalnya masing-masing. Kami juga mendukung program Pemerintah Nagari Koto VIII Pelangai yang bakal menerapkan gotong royong sekali lima belas hari,” ucap Amrullah.
Selanjutnya, Helna Roza selaku petugas survei Puskesmas Balaiselasa menyambut baik kegiatan gotong royong yang digelar pihak nagari bersama masyarakat tersebut. Menurutnya, dengan kesadaran masyarakat seperti itu maka kedepan upaya pencegahan terhadap wabah penyakit DBD dapat diminimalisir.
“Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Nah, hal ini mesti kita terapkan secara bersama-sama. Kami turut mengapresiasi pihak nagari bersama perangkatnya yang turut aktif menggelorakan budaya gotong royong dalam menjaga lingkungan sekitar. Sesuai data yang kami peroleh sejak Maret hingga Juli 2022, pasien DBD dari Nagari Koto VIII Pelangai adalah sebanyak 8 orang. 7 diantaranya dirawat inap dan satu orang sempat dirujuk ke RSUD M.Zein Painan. Alhamdulillah sepanjang pantauan kami mereka semua dinyatakan sembuh dan sudah diperbolehkan pulang kerumahnya masing-masing,” tuturnya.
hantaran/*