SOLOK, HALUAN—Bupati Solok Epyardi Asda bertemu dengan tokoh perantau dari Sumatera Barat dan Kabupaten Solok di acara halal bihalal Perkumpulan Keluarga Kabupaten Solok (PKKS) di Hotel Balairung, Jakarta pada Minggu (5/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa semua lapisan masyarakat khususnya di rantau siap mendukung pemerintah Kabupaten Solok untuk kemajuan kampung halaman.
Epyardi menyampaikan, bahwa kondisi Kabupaten Solok butuh perhatian khusus. Karena dari berbagai hasil penelitian, kabupaten penghasil beras itu mengalami kemerosotan dari berbagai bidang.
Diantaranya pendidikan yang terlebelakang, lalu pelayanan untuk masyarakat rapor merah, serta tinggkat ekonomi merosot.
“Tapi alhamdulilah, satu tahun saya menjabat. Laporan Ombudsman, bahwa Kabupaten Solok berhasil keluar dari rapor merah soal pelayanan untuk masyarakat dan kini masuk ke zona kuning. Bahkan dulu waktu rapor merah, ada pelayanan di dinas ini nilainya cuma 5 dari 100 nilai. Lalu dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa kita di Kabupaten Solok mengalami pertumbuhan angka ekonomi 3,32 persen, dan ini termasuk terbesar di masa pendemi. Perlu kita ketahui juga ini dinilai oleh lembaga resmi bukan lembaga survey abal-abal,”ucapnya.
Namun, dikatakannya, tentu itu semua belum dapat dikatakan berhasil membawa Kabupaten Solok bangkit. Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, baik di itu perantau dan pihak lainnya.
“Tentu saya berharap peran perantau untuk ikut membangun kampung halaman. Karena Pemkab Solok harus bergandengan tangan. Dan saya sebagai bupati akan menjadi jika untuk perantau yang ingin menjadi investor mempercepat semua izin-izin tentunya yang dibawah wewenang Pemkab,”kata Epyardi.
Epyardi mencontohkan, salah satu peran perantau yang saat ini berjalan dengan Pamkab adalah adanya kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM melalui Smesco.
“Salah satunya itu Pak Brigjen Arkamelvi. Beliau ini belum kenal dengan saya tapi ngontak saya karena kecintaannya dengan Kabupaten Solok, beliau menghubungkan saya dengan Menteri Koperasi dan UMKM melalui Smesco. Alhamdulilah sekarang kami sudah kerja sama dengan Smesco dimana 200 orang pelaku UMKM Kabupaten Solok sudah dilatih dan ini berlangsung selama setahun. Ini berkat bantuan beliua sebagai perantau,”kata Epyardi.
Epyardi juga mengungkap, bahwa saat ini Pemkab Solok sudah menjalin kerja sama dengan berbagai daerah di sektor pertanian. Salah satunya dengan DKI Jakarta melalui BUMD Food Station.
“Perlu diketahui, Food Stattion bisa menampung beras asli solok sebanak 200 ton. Dan kami di Pemkab sudah memurnikan beras asli Solok varietas Cisokan dan Anak Daro. Cuma kita perlu pabrik pengolahannya. Nah di sini saya buka siapa perantau yang ingin berinstasi kalau saya tidak salah butuh Rp12 miliar untuk pabrik beras itu,”tuturnya.
Tak hanya itu, ia juga mendorong percepatan jalan tembus antara Kabupaten Solok dengan Pesisir Selatan untuk mempercepat terjadinya perputaran ekonomi ke Kabupaten Solok.
“Saya sudah temui Dirjen terkait, dari infromasi mereka status hutan sudah bisa dipakai untuk pembanguna jalan. Hanya tinggal 6 kilometer. Jika ini sudah berjalan, maka kawasan Alahan Panjang bisa menjadi sentra pariwisata, orang yang dari Mandeh bisa pergi ke Alahan Panjang minum teh dan menikmati alamnya,”ucapnya.
Dewan Pembina PKKS, Irjen Pol (purn) Marwan Paris berharap Solok di bawah tangan Bupati Epyardi Asda bisa maju. Namun, tentu kerja bupati tidak bisa berjalan sendiri.
Untuk itu ia mengajak para tokoh di rantau bersama-sama membangun Kabupaten Solok.
“Solok dalam kondisi memprihatinkan, baik di dunia pendidikan, dan lain seperti yang disampaikan Bupati. Perlu kerja keras kita bersama. Kami mengimbau perantau maupun yang di kampung mari kita sebagai bersatu membangun Kabupaten Solok,”ucapnya.
Terkait dengan adanya berita yang tidak jelas soal kampung halaman terkait dengan pribadi seseorang maupun instansi. Ia mengajak, agar perantau memilah-milah.
“Kalau ada berita yang tidak jelas apalagi menyangkut pribadi, instansi dan lainnya kita (perantau) tidak usah berkomentar macam-macam. Tak perlu masuk ke “bilik” (kamar) orang, meski kita tahu Solok juga bilik kita, tetapi ada bilik-bilik kecilnya,”ucapnya.
Ia justru mengajak, kontribusi apa yang bisa diberikan untuk Kabupaten Solok.
“Mari kita membantu pemerintah daerah. Potensi Solok luar biasa, mari kita bangkit,”ujarnya.
Mantan Wakil Menteri Pendidikan Fasli Jalal yang juga tokoh perantau Sumatera Barat mengakui Kabupaten Solok memiliki potensi yang besar, dan mengajak seluruh pihak berkolaborasi.
“Saya besar di Solok. Alamnya indah dan potensinya luar biasa besar, mulai dari kawasan di Danau Singkarak hingga ke Talang Babungo yang memiliki kekayaan kulinernya,”kata Fasli.
Sebagai Rektor di Univesitas Yarsi Jakarta Fasli ingin memberikan sumbangsihnya melalui kegiatan sosial kepada masyarakat Kabupaten Solok terutama di bidang kesehatan.
“Seperti yang disampaikan Pak Bupati. Solok memiliki potensi besar itu, maka saya juga ingin berkolaborasi bersama Pemda Kabupaten Solok serta PKKS membuat kegiatan operasi katarak, sunat massal, dan penyuluhan kesehatan lainnya. Karena kami di Yarsi selalu membawa dokter-dokter ke provinsi lainnya, nah sekarang masuk di kampung kita tidak ada,”tuturnya.
Ketua Umum PKKS, Lukman Roka berharap, dengan adanya silaturahmi dan halal bihalal PPKS menjadikan sesama orang rantau semakin akrab. Dapat berbuat untuk kampung halaman.
“Kami berharap silaturahmi ini menjadi perekat perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan, menjadi pemersatu untuk masyarakat Kabupaten Solok di rantau mau pun di kampung,”ucapnya.
(Dafit/Hantaran.co)
Komentar