SOLOK, hantaran.co—Majunya suatu bangsa merupakan andil dari masyarakatnya yang sehat, pintar dan berahlak. Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu tersebut dapat dimulai dari masa pernikahan.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN Sumbar, Desra saat sosialisasi advokasi dan KIE penanganan stunting di salah satu gedung pertemuan yang dihadiri seratusan warga di Nagari Bukik Kanduang, Kecamatan X Koto di Ateh, Kabupaten Solok pada Minggu (7/8/2022).
Ia menjelaskan, pada usia yang sudah matang untuk menikah, pasangan tersebut hendaknya memaksimalkan kesehatannya terlebih dahulu. Hal ini berkaitan dengan kehamilan atau mempunyai anak.
“Bagi yang pria 75 hari sebelum menikah hendaknya meningkatkan kesehatannya seperti mengkomsumsi makanan yang bervitamin dan bergizi. Bahkan tidak boleh meminum minuman beralkohol, merokok dan sebagainya yang dapat merusak kesehatan artinya gaya hidup sehat,”tuturnya.
Dijelaskannya, begitu juga dengan calon pengantin yang wanita untuk menghindari stres. Karena hal itu juga berdampak pada kesehatan.
Ditingkat selanjutnya, dalam masa kehamilan seorang calon ibu harus mengkomsumsi gizi yang lebih.Menurutnya, 3 bulan usia kehamilan adalah waktu yang menentukan kecerdasan atau perkembangan otak anak.
“Maka itu, calon ibu harus mengkomsumsi makanan yang yan bergizi seperti ikan, buah-buahan dan sayur-sayuran. Kalau ikan usahakan cari ikan laut atau ikan lain juga boleh tetapi pastikan dalam kondisi segar dan tidak tercemar. Lalu jika umur calon anak (bayi) sudah mulai masuk ke bulan selanjutnya ajaklah calon anaknya itu berinteraksi, berbicara, bahkan dengarkan ia lantunan ayat suci alquran. Karena ini masa yang menentukan,”ucapnya.
Dikatakannya, selain itu lingkungan yang bersih juga berperan penting untuk menciptakan generasi yang sehat dan pintar.
“Jika lingkungan kotor juga berdampak pada pertumbuhan anak. Sakit-sakitan, dan sebagainya,”kata Desra.
Ia juga mengungkap pola asuh anak juga berperan dalam menciptakan anak yang berakhlak. Terutama di Minangkabau banyak tradisi dalam mengasuh anak.
“Jadi kalau pun anak kita sehat dan pintar tetapi akhlaknya buruk, tentu juga tidak ada yang menyukainya. Maka asuhlah anak-anak dengan norma-norma yang ada, seperti di Minangkabau dengan norma adatnya,”ucapnya.
Sementara itu anggota DPR RI komisi X Darul Siska yang hadir mengatakan, ia sebagai wakil rakyat yang bermitra dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, BPJS, BKKBN, dan BPOM mengajaka masyarakat untuk memulai hidup sehat.
“Saya mengajak, kalau ada bapak-bapaknya yang baru menikah lalu istrinya hamil, usahakan menyenagkan istri. Kalau ada yang hobi berburu sebaiknya berhenti dahulu. Dari pada mengusap kepala anjing lebih baik usap perut istri yang lagi hamil. Ajak anak di kandungan itu berinteraksi, ini salah satu cara menstimulasi perkembangan otak anak,”tuturnya.
Diungkapkannya, angka stunting di Sumbar masih cukup tinggi dan terkhusus di Kabupaten Solok. Untuk itu ia mengajak, masyarakat memulai menciptakan generasi yang sehat sejak masa pernikahan.
Dalam acara sosialisasi tersebut, BKKBN mengadakan acara bagi-bagi hadiah berupa strika, penanak nasi, kompor gas hingga sepeda kepada masyarakat yang hadir.
(Dafit/Hantaran.co)
Komentar