Ekonomi

Bank Indonesia Sebut Fokus di Bidang Ini Bisa Pacu Pertumbuhan Ekonomi di Sumbar

×

Bank Indonesia Sebut Fokus di Bidang Ini Bisa Pacu Pertumbuhan Ekonomi di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Kantor BI Sumbar. IST

PADANG, hantaran.co — Pandemi Covid-19 yang masih melanda menyebabkan pertumbuhan perekonomian di Sumbar terus melambat. Diyakini, perlambatan itu dapat digenjot dengan pengembangan pariwisata yang memerlukan upaya promosi dan pemetaan target wisatawan yang lebih terukur.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Wahyu Purnama A, menyebutkan, pandemi Covid-19 ikut berimbas pada pertumbuhan ekonomi (PE) Sumbar yang berada di angka 4,91 pada triwulan II 2020, angka yang turun ketimbang capaian pada triwulan II 2019 di angka 5,05.

“Tentu saja perlambatan itu dipengaruhi wabah Covid-19. Banyak sektor yang terimbas, mulai dari perdagangan, transportasi, pertanian, dan lain sebagainya. Kecuali sektor informasi dan komunikasi yang mengalami kenaikkan cukup tinggi sekitar 11,52 persen,” kata Wahyu kepada Haluan, Jumat (25/10/2020).

Namun Wahyu meyakini, perlambatan dapat digenjot dengan pengembangan pariwisata yang potensial menjadi sektor unggulan di Sumbar dan bisa lebih dikembangkan dengan maksimal. “Pariwisata adalah potensi terbesar jika digenjot serius. Jika terkelola dengan baik dan fokus, potensi itu mampu menumbuhkan perekonomian di Sumbar ini,” katanya lagi.

Wahyu juga mengatakan, selain pariwisata, sektor UMKM juga menjadi pilihan selanjutnya untuk bisa dikembangkan. Di masa pandemi, sektor UMKM juga telah bertransformasi dengan memasarkan produk secara digital.

“Saat ini bertransaksi segala kebutuhan sudah menggunakan nontunai. Hal itu juga dimanfaatkan oleh UMKM dalam memasarkan dagangannya. Itu yang juga harus bersama kita genjot,” tuturnya.

Fokus Wisata Sumbar

Terkait upaya pengembangan pariwisata di tengah pandemi, Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar mesti menyesuaikan strategi pengembangan sektor pariwisata, lebih-lebih yang terkait dengan promosi dan sasaran wisatawan yang ingin digaet.

Kepala Dispar Sumbar, Novrial mengatakan, ada tiga tipe pariwisata yang akan menjadi fokus utama pengembangan pariwisata di Sumbar. Pertama, kebudayaan. Novrial menyebut, kebudayaan masih menjadi motif tertinggi wisatawan berkunjung ke Sumbar.

“Dari hasil survei Universitas Indonesia (UI) terhadap 1.500 responden, didapati tujuan terbesar wisatawan datang ke Sumbar adalah karena budaya. Orang masih penasaran dan ingin tahu tentang budaya Minangkabau, mulai dari ABS-SBK, sistem matrilineal, adat, dan seterusnya,” katanya saat dikunjungi Haluan di kantornya, Senin (26/10).

Kedua, makanan atau kuliner. Sedangkan yang ketiga adalah keindahan alam. Ketiga hal inilah, ucapnya, yang akan dijadikan Dispar Sumbar sebagai pedoman pengembangan pariwisata Sumbar ke depan.

Menurutnya, konsep ini seiring dengan konsep Clean, Healty, Safety, and Environment Friendly (CHSE) yang dikembangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk menggenjot sektor pariwisata selama masa pandemi Covid-19.

Untuk itu, pola promosi pun juga akan berubah. Ke depan, Dispar Sumbar hanya akan menyasar sembilan provinsi yang memiliki penerbangan langsung ke Sumbar. Kesembilan provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Sumut, Riau, Jambi, Bengkulu, Jabar, Jateng, Yogyakarta, dan Jatim.

“Jadi target pasar kami nanti hanya sembilan provinsi itu saja. Karena toh, provinsi lain juga tidak ingin menempuh dua kali penerbangan untuk berwisata ke Sumbar. Terlebih saat masa pandemi seperti sekarang. Dengan begini, kami bisa mempersempit target pasar, sehingga menjadi lebih efektif,” katanya. (*)

Winda/Hamdani/hantaran.co