JAKARTA, hantaran.co – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyebut, tidak ada satupun ayat dalam Alquran yang mengajarkan hal-hal yang mengarah pada tindakan radikalisme ataupun terorisme.
Hal itu disampaikan Amirsyah menjawab tudingan pendeta Saifuddin yang mengatakan ada 300 ayat Alquran yang menjurus pada ajaran terorisme. Bahkan ia mengusulkan pemerintah melalui Kementerian Agama merevisi Alquran. Saifuddin juga secara terang-terangan menuding pesantren banyak melahirkan pelaku terorisme.
“Tidak ada satupun tindakan terorisme sejak ayat pertama turun hingga saat ini di Alquran,” ujarnya pada wartawan di Jakarta, Jum’at (18/3/2022).
Amirsyah mengatakan, pernyataan Saifuddin jelas ngawur dan tidak berdasar. Pernyataan itu dinilai sangat sensitif dan dapat memantik konflik antar umat beragama di Indonesia.
Pihaknya mendorong agar yang bersangkutan segera dilakukan upaya hukum untuk memberikan efek jera. Sebab, Saifuddin diketahui pernah melakukan hal yang sama pada beberapa tahun lalu, sehingga disinyalir belum jera dengan hukuman sebelumnya.
“Itu pernyataan yang sensitif dan sangat menyakitkan, serta tidak memiliki pijakan yang kuat. Kami menilai ini tudingan serius,” ucapnya lagi.
Amirsyah sangat mendukung penuh pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang sebelumnya telah meminta pengusutan kasus ini, pernyataan Saifuddin disebut telah masuk tindak pidana penodaan agama.
“Kami mendukung pernyataan Menkopolhukam yang meminta pihak kepolisian segera mengusutnya, karena bakal menimbulkan kegaduhan di mana masyarakat kita sedang fokus pada pemulihan ekonomi,” tuturnya.
Amirsyah juga menekankan bahwa fatwa MUI tidak diperlukan untuk menindak Saifuddin. Pasalnya, sudah ada hasil ijtima ulama Komisi Fatwa 2021 yang sudah memberikan kriteria penista agama, dan tinggal dijadikan sebagai rujukan.
“Ya, disana dijelaskan kriteria penodaan agama adalah perbuatan menghina, menghujat, melecehkan dan bentuk-bentuk perbuatan lain yang merendahkan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, kitab suci Alquran, ibadah mahdlah (sholat, puasa, zakat dan haji), sahabat Rasulullah SAW, termasuk simbol-simbol agama yang disakralkan seperti Ka’bah, masjid, dan lain sebagainya,” katanya.
hantaran/rel
Komentar