PADANG, hantaran.co — Sumatera Barat (Sumbar) dengan segenap potensi kepariwisataan yang besar memerlukan keterlibatan semua elemen untuk mengembangkannya. Angkasa Pura 2 (AP2) Bandara Internasional Minangkabau (BIM) juga ikut ambil peran dalam upaya tersebut melalui sejumlah rancangan destinasi wisata menjanjikan.
Executif General Manager AP2 BIM, Yos Suwagiono, saat ditemui Haluan di ruang kerjanya, Kamis (15/10/2020), menuturkan, saat ini pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar tengah merancang pengembangan destinasi pariwisata tersebut.
“Saya melihat begitu besar potensi kepariwisataan yang ada di Sumbar. Kami siap ikut andil dalam mengembangkannya. Saat ini yang sedang dirancang yaitu detinasi wisata Katapiang Ecopark melalui program corporate social responsibility (CSR) perusahaan,” kata Yos yang berdarah Betawi tersebut.
Yos menuturkan, Ecopark yang tengah dirancang itu diyakini berpotensi besar untuk menopang objek wisata lainnya, seperti Pantai Batang Anai hingga Batang Gasan. Sejauh ini, rancangan itu juga telah dibicarakan dengan pemerintah daerah setempat.
“Rancangan ini sudah kami duduk bersamakan dengan Bupati Padang Pariaman sekitar dua bulan lalu. Ada sekitar 2 hektare lahan yang disediakan oleh Pemda bersama Pemerintah Nagari Katapiang. Termasuk juga untuk pembukaan akses jalan serta sarana dan prasarana menuju lokasi tersebut,” kata Yos lagi.
Menurutnya, pada tahun 2021 rencana tersebut akan mulai diusulkan penganggarannya ke pusat. Yos berkeyakinan, jika Ecopark tuntas dibangun, akan berpotensi besar untuk memancing kedatangan banyak wisatawan berkunjung ke Sumbar.
“Potensi besar ini dapat digunakan pemerintah dalam usaha menggaet wisatawan, dan menyampaikan bahwa Sumbar kaya dengan alam yang terkelola dengan baik. Kemudian, kami berharap, dengan akan dibangunnya Ecopark ini, bisa memberikan peluang besar untuk terciptanya lapangan kerja baru bagi warga,” ucapnya lagi.
Selain Ecopark, Yos juga berkeinginan untuk menjadikan BIM sebagai kawasan aerocity atau pengembangan kawasan metropolitan berbasis kebandaraan. Keinginan tersebut juga telah dituangkannya dalam sebuah wacana, serta dalam bentuk rencana dan konsep pengembangannya.
“Di kawasan bandara akan dibuat semacam terminal antar daerah dari segala moda transportasi. Mulai dari transportasi darat, udara, dan kereta api. Jadi penumpang yang datang bisa memilih moda transportasi yang mereka inginkan dan butuhkan, dan semuanya tersedia di sini. Selain itu, juga bisa dibuat hotel, mall, dan sarana publik lainnya,” ucapnya.
Meski keinginan besar itu masih dalam tahap perencanaan, Yos berharap dan terus berusaha agar rancangan tersebut bisa terwujud di masa mendatang. “Keinginan ini juga sudah kami sampaikan kepada pemerintah setempat dan dinas pariwisata. Kami juga sudah bersosialisasi dengan ninik mamak serta pemuka masyarakat di sekitar kawasan BIM. Alhamdulillah sambutannya baik,” tambah Yos. (*)
Winda/hantaran.co