AGAM, HALUAN- Kemunculan buaya di Pantai Tiku, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam membuat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan pemantauan ketat terhadap buaya berukuran lebih kurang berukuran 1,5 sampai 2 meter itu.
Pengendali BKSDA Resor Agam, Ade Putra, mengatakan, sampai saat ini BKSDA masih terus memantau pergerakan buaya di Pantai Tiku beberapa waktu lalu. Kemunculan Satwa dilindungi bernama latin crocodylus porosus cukup menakutkan masyarakat.
“Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam juga telah memasang papan imbauan waspada kepada warga saat beraktivitas di bibir pantai,” katanya,Kamis (4/3).
Dia menjelaskan, dari beberapa penjelasan saksi mata diketahui buaya tersebut pertama kali muncul di Pantai Bandar Mutiara, bergeser ke Banda Gadang dan terakhir terlihat di sekitar lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Jorong Pasia Tiku.
“Buaya tersebut sudah terlihat kelelahan saat ini. Buaya tampak berenang dan mengapung di perairan dangkal pantai dan membuat warga sekitar takut dalam dua hari terakhir,” kata Ade.
Dikatakannya, satwa sempat sudah tidak terlihat lagi, namun informasi terbaru dilaporkan muncul di perairan Sungai Sariak, Padang Pariaman. Sejak hari pertama kemunculan teridentifikasi akunya, pihaknya intens melakukan pemantauan, bahkan sampai malam di lapangan.
Dikatakannya, satwa tersebut bisa sampai ke laut diduga hanya tersesat atau sekedar melintas. Berkemungkinan juga buaya tersapu air bah, sebab wilayah sekitar sempat dilanda hujan deras yang membuat sungai di muara meluap beberapa waktu lalu.
Kemudian, untuk mencegah adanya konflik antara manusia dan satwa, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Warga diminta untuk sementara tidak beraktivitas di bibir pantai, terutama di dalam air.
(Dayat/Hantaran.co)