PADANG, Hantaran.co – Kepala Tata Usaha UPTD Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (LDPI) Dinas Pendidikan Kota Padang, Gamahartadini mengatakan, terdapat 243 sekolah di Kota Padang yang tengah menyelenggarakan pendidikan inklusi atau sekolah reguler yang juga diisi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
Menurut Dini sapaan akrabnya, dari 243 sekolah inklusi itu, di jenjang PAUD/TK ada 44 sekolah, 161 di jenjang SD 161 sekolah, di jenjang SMP 38 sekolah
Keberadaan sekolah inklusi juga selalu bertambah tiap tahunnya.
“Dari tahun 2013 ada 67 sekolah, 2014 ada 75 sekolah, 2015 ada 109 sekolah, 2016 ada 133 sekolah, 2017 ada 154 sekolah, 2018 ada 191 sekolah, 2019 ada 216 sekolah dan terakhir per September 2020 243 sekolah,” kata Dini yang ditemui di Kantor Disdik Kota Padang, Selasa (16/2).
Ia juga menyebutkan, jumlah siswa Sekolah Inklusi di Kota Padang berjumlah 1.275 orang.
“25 Siswa di TK/PAUD terdiri dari 6 perempuan dan 19 laki-laki.1020 Siswa SD terdiri dari perempuan 336 dan laki-laki 684. Dan 230 orang Siswa SMP terdiri dari perempuan 78 dan laki-laki 152 orang,” ucapnya.
Di sekolah inklusi juga memiliki guru pendamping khusus (GPK). Namun menurut Dini, jumlahnya masih fluktuatif dikarenakan memanfaatkan tenaga honorer dan wali kelas masing-masing.
Di tingkat TK/PAUD ada 55 orang GPK sedangkan tingkat SD ada 125 orang, dan SMP 40 orang.
Bagi siswa berkebutuhan khusus, Dini menyebut sekolah harus memahami kondisi siswa dan memberikan penurunan standar belajar bagi siswa itu.
“Intinya di Kepala Sekolah(Kepsek). Kepsek harus benar-benar mengerti agar pemahaman tentang sekolah inklusi bisa ditularkan ke seluruh lingkungan sekolah,” ujar Dini.
Saat ini, sekolah inklusi di Kota Padang juga mulai menerapkan metode pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
(Yesi/Hantaran.co)