AGAM, Hantaran.co– Lebih kurang 10 hektare lahan sawit milik masyarakat di Lubuk Gadang Durian Kapeh, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, hangus terbakar.
Saat ini BPBD Agam dan Dinas Satpol PP masih berjibaku melakukan pemadaman di lokasi kebakaran. Sebelumnya sudah dilakukan pemadaman. Karena kondisi tanah gambut, sangat rentan, api hidup kembali disebabkan angin dan cuaca panas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, M Lutfi, Rabu (10/2)
mengatakan, kebakaran lahan sawit di Nagari Tiku Utara terjadi sejak Selasa kemarin.
Ia menjelaskan, lahan seluas 10 hektare itu milik pribadi Bustamar, Rat, Putih dan Pen. Kebakaran berawal dari pembakaran sisa rembahan oleh pemilik lahan. Cuaca panas disertai angin sejak awal bulan Februari 2021 mengakibatkan terbakarnya lahan gambut yang berisi kelapa sawit.
“Pemilik lahan tidak tahu lahannya terbakar, tapi setelah api membesar baru diketahui api sisa pembakaran itu tetap hidup dan menjalar membakar areal sawit yang lain,” kata Lutfi.
Dikatakannya, sampai sore tadi petugas masih berada di lapangan untuk memadamkan api. Peristiwa ini merupakan kejadian kebakaran lahan pertama pada tahun 2021.
“Kebakaran sebenarnya sudah mulai terjadi mulai pada hari Minggu (7/2) lalu, tapi pihaknya baru mendapatkan laporan Selasa (9/2). Paska mendapatkan laporan pemadam kebakaran dan BPBD langsung bergerak,” katanya.
Sejauh ini kebakaran kebun sawit di Durian Kapeh itu belum mengganggu kualitas udara dan aktivitas masyarakat. Cuaca masih normal, sejauh ini belum ada terjadi gangguan asap.
“Kami menghimbau kepada masyarakat pemilik lahan agar tidak melakukan pembakaran sisa panen secara sembarangan. Sebab, pembakaran secara serampangan akan berdampak buruk seperti sekarang,” ujarnya.
Musibah tubi bertubi menimpa Kabupaten Agam, ikan KJA mati di Kawasan Danau Maninjau, bus pembawa pejabat Kabupaten Agam terjungkal di Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal. Kemudian terakhir terbakarnya lahan sawit ini.
(Dayat/Hantaran.co)