Wow! Jalan Rimbo Data-Kapujan Hampir Rampung, Pangkas Waktu Tempuh 7 Jam

jalan rimbo data kapujan

Anggota DPR RI Komisi V Athaari Gauti Ardi bersama Bupati Solok dan Kepala BPJN Sumbar Thabarni saat melihat pembangunan jalan Rimbo Data Kapujan di Kabupaten Solok pada Selasa 6.2.2024

SOLOK, hantaran.co—Pembangunan jalan Inpres Jalan Desa (IJD) Rimbo Data-Kapujan atas usulan anggota DPR RI Komisi V Athari Gauti Ardi tahap pertama sudah selesai. Hal ini diketahui saat kunjungan lokasi bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Selasa (6/2/2024).

Jalan yang dahulunya harus ditempuh 7 jam untuk ke pusat Kabupaten Solok (Arosuka) kini sudah bisa dilalui hanya satu jam.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Thabrani mengatakan, jalan tersebut atas usulan Athari Gauti Ardi pada 2023 dan pengerjaan mulai dilakukan 14 Juli 2023 dan dapat diselesaikan pada 29 Desember 2023 dengan nilai Rp36 miliar.

Diungkapkannya, total panjang jalan tersebut 16 kilometer. Sepanjang 9 kilometer sudah selesai 7 kilometer atau bagian tengahnya masih tahap pengerasan.

“Jadi dari arah di Rimbo Data dan sudah selesai tapi di bagian tengah masih dalam pengerasan. Namun, yang jelas jalan ini sudah dilalui dan dinikmati oleh masyarakat. Dan perlu diketahui meski sudah selasai tapi dalam satu tahun ini pemiliharannya masih di bawah kontraktor,”ucapnya.

Anggota DPR RI Komisi V Athari Gauti Ardi mengatakan, meski sudah selesai sebagian, tapi pada 2024 ini ia kembali akan mengusulkan kepada Presiden dan Kementerian PU.

“Ya, pada 2024 ini saya usulkan kembali, semoga saja bisa diterima oleh pak mentri. Karena kita tahu jalan ini awalnya jalan kabupaten. Tapi karena hubungan baik saya dengan bupati dan masyarakat maka saya usulkan jalan ini memakai APBN atau IJD pada 2023 dan alhamudulilah disetujui,”ujarnya.

Diungkapkannya, masih ada jalan di Kabupaten Solok yang butuh penanganan dan pembangunan. Dan untuk itu diperlukan kolaborasi antara pemerintah daerah, legislatif di pusat dan pemerintah pusat.

“Ini yang saya ketahui saja, untuk jalan Rimbo Data-Kapujan ini membantu lima nagari yang sebelumnya bisa dikatakan terisolir dari akses utama ke pusat kabupaten. Dan aspirasi dari masyarakat masih ada lagi lokasi yang perlu menjadi perhatian khusus bagi kita semua,”ucapnya.

Sementara Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan, suksesnya pembangunan jalan tidak lepas dari kesadaran masyarakat yang tinggi.

Mobil Bupati Solok Epyardi Asda saat terbenam lumpur

“Ini karena masyarakat nagari ini sangat membantu, salah satunya memberikan tanahnya mereka untuk dipakai menjadi fasilitas umum. Bayangkan mereka inisiatif bahkan saya dengar ada pagar rumah mereka yang kena peleran tapi mereka ikhlas asal jalan tersebut dibangun. Jadi ucapkan terima kasih kepada masyarakat, tokoh, pak wali, ketua KAN. Karena selama pengerjaan tidak masalah dan berjalan lancar,”ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Epyardi Asda, jalan itu sebelumnya viral karena pada saat kunjungan ke Nagari Kapujan mobil yang ia tumpangi terperosok lumpur dan rusak. Video mobil bupati tersebut viral sehingga banyak diketahui masyarakat hingga tingkat nasional.

“Jadi saya pikir ada senggara membawa hikmah juga, sehingga akhirnya jalan itu sekarang sudah diaspal dengan spek jalan nasional. Jalan ini dulunya jalan tanah. Tapi ladang harus viral dulu ya,”ucap Epyardi sambil berseloroh.

Disampaikan Epyardi, terkait masih ada sebagian jalan yang belum teraspal dan nagari lainnya, ia akan berkoordinasi lagi melalui anggota DPR RI Athari untuk membantu percepatan jalan Rimbo Data-Kapujan.

“Yang jelas selagi masih ada anggota DPR RI asal Kabupaten Solok akan saya uber terus agar dana pusat itu bisa dibawa ke sini (Kabupaten Solok). Masih banyak keluhan warga kami soal akses jalan ini. Terus terang anggaran kami di kabupaten sudah kami maksimalkan dengan konsep anggaran berbasis kebutuhan masyarakat. Tetapi masih belum cukup, maka dari itu perlu bantuan pusat,”tuturnya.

(Dafit/Hantaran.co)

Exit mobile version