Wisuda Politeknik LP3I Kampus Padang, Ketua HIPMI Sumbar Brian : Kembangkan Potensi Diri dengan 5K

Wisuda

Civitas akademi Politeknik LP3I Kampus Padang foto bersama dengan lulusan wisuda II Program Diploma III Tahun Akademik 2020/2021 serta relasi dan mitra LP3I Kampus Padang. DAVID REVALON

PADANG, hantaran.co — Sebanyak 43 lulusan mahasiswa Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Kampus Padang di wisuda II Program Diploma III Tahun Akademik 2020/2021 yang digelar di Pangeran Beach Hotel Padang, Sabtu (27/11/2021).

Direktur Politeknik LP3I Kampus Padang, Rony Setiawan, mengatakan, pada wisuda angkatan II para wisudawan diharapkan bisa mengaplikasikan ilmu di dunia kerja yang telah mereka tempuh semasa perkuliahan. Terlebih menjawab tantangan di era digital 4.0 lulusan dituntut lebih aktif, inovatif dan adaptif.

“Kita mendorong para lulusan ini untuk lebih cekatan dan mempraktikkan ilmu mereka yang sudah didapat. Bisa menjawab segala tantangan dan menyelesaikan masalah di tengah kehidupan masyarakat. Termasuk bagi lulusan yang ingin membuka peluang usaha, jadilah enterpreneur yang bisa menciptakan lapangan kerja yang banyak. Kompetensi yang dimiliki bisa menghasilkan karya serta berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara,”ungkapnya.

Lanjutnya, mahasiswa lulusan Politeknik LP3I Kampus Padang banyak tersebar di perusahaan lokal, nasional, bahkan internasional. Pada wisuda kali ini 60 persen lulusan sudah memiliki pekerjaan dan selebihnya sedang berproses dikarenakan pandemi membuat perekonomian lesu dan ini menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Menurut Rony, lulusan dibekali kompetensi hard skill atau keterampilan bagaimana mereka bisa menyelesaikan pekerjaan yang kedua dengan moral karakter atau soft skill, mereka mampu beradaptasi dengan kondisi perubahan karena perusahaan menuntut agar mereka bisa meningkatkan kompetensinya.

“Dalam dunia kerja pada saat ini untuk lulusan yang bisa bekerja di perusahaan tidak hanya dilihat dari indeks prestasi yang tinggi saja akan tetapi juga memperhatikan kompetensi yang dimiliki oleh para lulusan dan itu menjadi pembeda bagi Politeknik LP3I Kampus Padang dengan perguruan tinggi lainnya,” ujarnya.

Pada wisuda angkatan II Politeknik LP3I Kampus Padang juga, Ketua DPD HIPMI Sumbar, Brian Putra Bastara sebagai pemateri orasi ilmiah tersebut menyampaikan sejumlah hal yang kelak menjadi bekal bagi wisudawan dan wisudawati dalam menjalani kehidupan selepas mereka meninggalkan kampus.

Dalam kesempatan, Brian mengajak semua yang hadir untuk memberikan apresiasi kepada para dosen dan tenaga pendidik karena dengan penuh dedikasi mereka bisa membekali para mahasiswa dengan berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

“Wisuda merupakan momen yang penting. Momen dimana kita sudah bisa menempatkan kampus sebagai bagian dari kenangan hidup. Wisuda adalah selebrasi atas keringat, tenaga, dan pemikiran selama bertahun-tahun. Tapi hidup tak berhenti di sini dan wisuda bukanlah akhir ini merupakan sebuah tonggak pencapaian. Ini seperti sebuah gerbang untuk melangkah ke dunia yang lebih luas. Tentu saja lebih keras. Apa yang kita dapatkan di kampus, adalah penakluk kerasnya hidup ke depan. Ibaratnya pendidikan yang kita jalani, mulai dari taman kanak-kanak hingga lulus kuliah, hanyalah gladi resik semata,” tuturnya.

Brian menaruh keyakinan bahwa lulusan Politeknik LP3I bisa. Ia percaya lulusan Politeknik LP3I adalah pekerja keras yang tidak akan mau pasrah dengan kenyataan buruk, tantangan akan bisa ditaklukan dan peluang mampu diraih. Selain itu ia juga percaya bahwa generasi muda Indonesia berangkat dari satu pemahaman yang sama, yaitu untuk membangun sebuah paradigma mengenai pentingnya peranan generasi muda dalam membangun di Indonesia.

“Seperti yang kita sama-sama ketahui, pada tahun 2045, Indonesia akan berumur 100 tahun. Indonesia Emas 2045 telah menjadi impian besar, untuk membentuk negeri ini mampu bersaing dengan bangsa lain serta dapat menyelesaikan masalah-masalah yang mendasar di tanah Ibu Pertiwi,” katanya.

Pada masa itu Indonesia juga berpeluang menjadi lima negara di dunia dengan ekonomi terbesar. Indonesia Emas 2045 bukanlah sebuah gagasan atau wacana yang muncul tanpa sebab. Alasannya karena 70% dari total jumlah penduduk Indonesia berada dalam usia produktif. Ketika penduduk usia produktif yang melimpah ini hidup dengan benar-benar produktif, maka imbasnya pertumbuhan ekonomi melesat dan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia. “Sebaliknya, jika Indonesia tidak dapat memanfaatkan peluang ini, maka Indonesia akan menghadapi bencana kependudukan. Angka pengangguran yang meledak akan memicu berbagai persoalan sosial,” katanya.

Dalam hal mengembangkan kapasitas diri, Brian mengatakan apa yang menjadi pegangannya yang ia peroleh dari orang tua, guru, mentor dan para seniornya. Ia simpulkan menjadi 5K, yakni berpikir Kritis, terus mengasah keterampilan berKomunikasi, menjalin Kolaborasi, menjadi Kreatif dan memiliki ketangkasan.

Pada wisuda angakatan II diploma III Politeknik LP3I Kampus Padang dihadiri Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi diwakili oleh Andri Yulika selaku bagian Asisten Administrasi Umum Kesekretarian Daerah Provinsi Sumbar, Sekretaris LLDIKTI X Wilayah Sumbar, Riau, Jambi, Kepri, Yandri, Ketua HIPMI Sumbar, Brian Putra Bastara, Kepala Urusan Internaisional Politeknik negeri Padang, Ikhsan Lumasa Rimra.

Dan juga dilakukan sejumlah MoU dengan enam perusahaan lokal seperti PT Central Tetha Retail, PT Akbar Putra Mandiri, Time Languange Centre, PT United Tractors, Politeknik Negeri Padang, dan SMKN 2 Padang. (*)

David/hantaran.co

Exit mobile version