UAS: Masyarakat Minangkabau Sudah Memikirkan untuk 100 Tahun ke Depan

ustad abdul somad padang panjang

Peresmian musala turut dihadari Walikota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, Pendiri Perumahan Al-Madinah I, AKBP Cepi Noval, S.I.K dan warga sekitar.

PADANG PANJANG, Hantaran.co — Ustadz Abdul Somad (UAS) mengajak masyarakat berlomba untuk membangun masjid, musala dan warisan pemikiran Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah. Karena kata UAS, dalam firman Allah SWT, barang siapa yang membangun rumah Allah, maka akan dibangunkan pula oleh Allah rumah untuknya di surga.

“Namun tidak hanya sebatas membangun saja. Jamaah juga dituntut untuk memakmurkannya,” imbau UAS saat memberikan tausyiah pada acara penandatangan prasasti Mushalla Nurul Hidayah, Perumahan Almadina 1 AKBP Cepi Noval, di Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat, Selasa (22/12).

Menurut UAS, bahwa ada lima point yang kelak akan menjadi bekal di akhirat. Pertama, barang siapa yang membangun masjid di dunia karena Allah Taala, maka akan dibangunkan untuknya rumah di surga. Kedua, setelah masjid dibangun maka perlu memakmurkannya.

“Ketiga adalah membangun ekonomi, keempat melahirkan generasi Quani dan kelima adalah berdoa,”pesannya.

Sementara itu, Ketua Komplek Perumahan Al-Madinah 1, Bardo berharap melalui peresmian ini dapat memperkokoh tali silaturahmi dan persaudaraan antarsesama umat Islam.

“Selain itu, keberadaan musala ini diharapkan dapat memberikan keberkahan bagi semua,“ harapannya.

Peresmian turut dihadari Walikota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, Pendiri Perumahan Al-Madinah I, AKBP Cepi Noval,dan warga sekitar.

UAS juga berharap Kota berjuluk Serambi Mekkah itu tetap menginvestasikan pendidikan, karena Kota Padang Panjang dari dulu terkenal akan pendidikannya.

“Jadi semua program itu diarahkan ke pendidikan,” sarannya.

Meskipun Kota Padang Panjang dari segi kuantitasnya sedikit, lanjut UAS, orang tetap melihat sistem. Beberapa sistem yang berjalan baik, membuat sejumlah daerah datang untuk studi banding, seperti penyelenggaraan zakat.

“Zakatnya naik, kebijakan seperti apa yang dilaksanakan walikota. Ternyata bukan Perda, hanya imbauan tetapi dievaluasi,” ungkapnya.

UAS berharap, Kota Padang Panjang dan Bumi Minangkabau pada umumnya, mempertahankan warisan pemikiran Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK).

“Masyarakat Minangkabau memikirkan apa yang akan terjadi 100 tahun mendatang. Mengapa perempuan Minangkabau tak perlu menjadi TKW, karena nenek moyangnya berpikir membuat harato tinggi. Mengapa tanah kita terjaga, karena dikuasai tanah ulayat. Tidak person to person. Maka tanah kita bisa terjaga,” tuturnya.

“Warisan pemikiran itu dijaga. Kecerdasan nenek moyang dijaga. Supaya negeri ini selamat,”kata UAS.

(Rel/Hantaran.co)

Exit mobile version