Tolak Mobil Dinas Rp1,5 Miliar, Epyardi Asda: Rakyat Masih Banyak yang Susah

kabinet epyardi asda

Bupati Solok terpilih Epyardi Asda saat selesai ditetapkan KPU di kantor Bupati Solok beberapa waktu lalu.

SOLOK, hantaran.co–Menjelang pelantikan sebagai Bupati Solok, Epyardi Asda, tolak pembelian mobil dinas baru dengan anggaran Rp1,5 miliar yang sudah disiapkan untuknya. Ia juga tidak ingin rumah dinas direnovasi, cukup dicat ulang.

“Plh Bupati Solok bersama Kabag umum datang ke sini (kediaman Epy) sebagaimana lazimnya pejabat baru di daerah, kebetukan kami ditanya menanyakan soal mobil dinas apa yang saya dan Pak Jon (Jon Firman Pandu) inginkan, karena ada anggarannya Rp1,5 miliar. Saya dan pak Jon sepakat bahwa kami rasanya belum pantas untuk menikmati mobil baru karena kami belum berbuat untuk Kabupaten Solok,”tuturnya Selasa (30/3).

Untuk mobil dinas pengusaha nasional itu bersedia menggunakan mobil yang ada. Karena dalam prinsipnya tidak mau bermegah-megahan dengan uang rakyat.

“Saya tidak perlu dikasih mobil baru, cukup mobil apa aja yang ada pada saat ini. Dengan prinsip bahwa kami tidak mau bermegah-megahan dengan uang rakyat sementara rakyat kami masih banyak dalam keadaan susah. Banyak yang diusulkan menjelang pelantikan ini dan itu normal dalam ragka persiapan. Tapi kami merasa banyak hal yang kami tolak karena tidak selayaknya dipergunakan dalam kondisi masyarakat pada saat ini,”tutur Epy.

Lebih lanjut disampaikannya, untuk rumah dinas ia hanya meminta untuk dicat ulang dan dibersihan saja.

“Tidak perlu menganggarkan kontraktor, cukup dicat lalu dibersihkan, taruh aja yang layak tidak perlu yang baru-baru semuanya,”kata politisi PAN itu.

Mantan kapten kapal ikut prihatin terkait dengan informasi yang diterimanya soal mobil dinas pejabat yang dilelang secara tertutup. Ia merasa tidak sepantasnya dalam kondisi masyarakat yang susah untuk mengambil mobil dinas yang dilelang.

“Sebagai pribadi saya dilaprokan juga bahwa mobil kemaren itu ada yang dilelang. Saya tanya itu lelangnya harganya berapa? tidak ada yang tahu karena tertutup. Saya prihatin, ini kan milik rakyat, mobil yang diberikan itu katanya baru 5 tahun, kalau menurut saya itu tidak sepantasnya diambil sudah 5 tahun berkuasa masa masih diambil, bagi saya ini soal etika,”ucapnya.

“Masyarakat dalam keadaan susah mobil dilelang katanya mobil pajero baru lagi. Saya terus terang prihatin tetapi itu tergantung hati nurani seseorang lah ya,”ucapnya.

Sementara itu, Plh. Bupati H. Aswirman, menyampaikan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Solok terpilih menolak untuk dibelikan mobil dinas yang baru. Padahal dalam APBD 2020 sudah dialokasikan anggaran untuk pembelian mobil dinas baru yang nilainya mencapai Rp 1,5 miliar.

“Sudah dianggarkan Rp1,5 miliar dari APBD untuk pembelian mobil dinas, ternyata mereka menolak pembelian mobil itu,”ujarnya.

Selain itu dijelaskannya, sesuai dengan surat rekomendasi dari Kemendagri, bahwa pelantikan dijadwalkan pada 26 April. Dan sesuai surat edaran Gubernur Sumatera Barat untuk segera Musrenbang dalam rangka penyusunan RAPBD 2022.

“Pelantikan ini memang dibutuhkan secepatnya mengingat Kabupaten Solok harus segera untuk melaksanakan Musrenbang dalam rangka penyusunan RAPBD Tahun 2022. Karena banyak hal akan diusulkan untuk pembangunan Kabupaten Solok ini,” kata Aswirman.

(Hantaran.co)

Exit mobile version