SOLOK, hantaran.co—Baru beberapa hari dilantik menjadi Bupati Solok, Epyardi Asda membuat gebrakan dengan menolak semua bingkisan dan cendera mata yang diberikan kepadanya.
Bahkan, untuk menegaskannya sebuah pengumuman yang bertuliskan “Bupati Solok tidak menerima bingkisan/cendera mata dalam bentuk apapun. Ttd Bupati Solok” ditempel di kaca ruangan staff bupati.
“Ini jelas, sebagai pemimpin saya harus memberikan contoh kepada jajaran. Ini juga bentuk terciptanya clean governance atau pemerintahan yang bersih,”ucapnya, Sabtu (3/5).
Ia menyampaikan, dari awal menjabat (Bupati) ia berniat untuk memperbaiki sistem yang selama ini dianggap hanya memperkaya oknum pejabat.
“Sudah menjadi rahasia umum itu ada oknum pejabat yang seperti itu di Kabupaten Solok ini, dan saya tidak mau itu. Bahkan kemaren ada BUMN yang datang dan membawa bingkisan atau souvenir. Saya minta dibuka itu bingkasan dan saksikan bersama-sama, ternyata isinya gelas dan saya langsung perintahkan untuk membuat pengumuman itu,”ucapnya.
Disampaikannya, pengumuman tersebut juga dapat mencegah terjadinya gratifikasi.
“Jangan sampai jatuhnya ke gratifikasi,”kata politisi PAN tersebut.
Pengertian gratifikasi dalam penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001 Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.
Langkah putra Singkarak tersebut diapresiasi oleh masyarakat, salah satunya Rizal (35). Pria asal Saok Laweh ini mengatakan, apa yang dilakukan Bupati Epyardi Asda tersebut menjadi conto bagi pejabat lainnya dalam membangun sebuah pemerintahan yang bersih.
“Saya selaku pedagang yang sedikit banyaknya memperhatikan pemerintah daerah ini cukup kaget apa yang dilakukan Pak Epy. Ini tindakan yang bagus dan harus dilanjutkan. Dari hal kecil ini saja kita bisa melihat ia tidak bisa disogok,”ucap Rizal.
Seperti diberitakan sebelumnya, gebrakan ayah dari anggota DPR RI Athari Gauthi Ardi ini juga sempat membuat warga Kabupaten Solok bangga dengan penolakannya diberikan mobil dinas dengan anggaran Rp1,5 miliar.
(Rivo/Hantaran.co)
Komentar