SERKA SILVIA EFFENDI, Berjarak dari Keluarga Menjaga Perdamaian Dunia

TNI

Serka Silvia Effendi, prajurit Kowal Lantamal II Padang yang menjadi salah satu dari 13 prajurit wanita TNI AL yang akan betugas sebagai Anggota Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon. FARDIANTO

FARDIANTO

Dalam balutan seragam kebesaran TNI, prajurit itu menyatakan kesiapan ikut menjaga perdamaian di Lebanon. Meski pun harus berpisah dengan keluarga untuk sementara waktu, terutama dengan suami dan dua buah hati yang masih balita. Selama satu tahun, jarak ribuan kilometer akan memisahkan mereka.

Sersan Kepala (Serka), Silvia Effendi, adalah prajurit itu. Perempuan tangguh asal Situjuah Banda Dalam, Kota Payakumbuh itu menjadi prajurit pertama dari Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang, yang terpilih menjadi Anggota Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Awalnya diusulkan oleh Lantamal II Padang untuk proses seleksi. Saya tahu ini kesempatan langka sehingga tak menyia-nyiakannya. Setelah serangkaian proses seleksi mulai dari tes psikologi, jasmani, bahasa Inggris, dan kesehatan, Alhamdulillah akhirnya terpilih,” kata Silvia kepada Haluan di Mako Lantamal II Padang, Senin (30/11/2020).

Prajurit 33 tahun itu menyebutkan, total Kowal yang terpilih untuk diberangkatkan ke Lebanon adalah 13 orang. Hasil dari penyaringan akhir terhadap 20 prajurit Kowal, termasuk dirinya yang kemudian menjadi salah satu prajurit Kowal yang terpilih. Pengumuman kelulusan sendiri ia terima pada Agustus 2020 lalu.

“Kemudian pada 27 September hingga 28 Oktober. Itu kira-kira sebulan, saya mengikuti masa pratugas di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Bogor. Tentu saja saya senang atas kelulusan ini. Sebab, selain kepercayaan dari negara, ini juga pengalaman baru buat saya,” kata Silvia lagi.

Termasuk Serka Silvia, total 850 prajurit TNI akan ditempatkan di Lebanon untuk masa tugas satu tahun ke depan, yang berasal dari matra Angkatan Laut (AL), Angkatan Darat (AD), serta Angkatan Udara (AU). Silvia sendiri diproyeksikan bergabung dalam Satgas Batalion Mekanis TNI Kontingen Garuda XIII/O United Nations Interim Forces in Lebanon.

Dalam pekan ini, sambungnya, ia akan kembali ke PMPP TNI di Bogor untuk masa pratugas dan persiapan sebelum terbang ribuan kilometer ke Lebanon. Dalam rangkaian tahapan tersebut, pada 7 Desember 2020 nanti ia akan dikarantina terkait Covid-19 selama dua pekan sebelum diberangkatkan.

Dalam kesempatan yang sama di Mako Lantamal II Padang, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal II Padang Mayor Syahrul mengatakan, Serka Silvia adalah prajurit perwakilan pertama dari Kowal Lantamal II Padang. Oleh karena itu, ia meminta yang bersangkuta terus menjaga nama baik TNI AL.

“Harapan saya, semoga selalu diberikan kesehatan fisik yang kuat untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik. Sebab, di sana kita tidak tahu kondisi alam dan lingkungannya akan bagaimana. Semoga selalu prima,” ujar Mayor Syahrul.

Dukungan Keluarga

Tak banyak perempuan yang pernah sekadar membayangkan bertugas sebagai prajurit di daerah rawan konflik seperti Lebanon. Namun, semangat yang ditunjukkan Serka Silvia saat menyambut penugasan sebagai anggota pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), membuat label perempuan Minang tangguh amat layak disandangkan ke pundaknya.

Sebenarnya, penugasan yang menyebabkan munculnya jarak dengan rumah dan keluarga besar ini bukan yang pertama dilakoni Serka Silvia. Sebelumnya, Bintara TNI AL tahun masuk 2007 itu mendapatkan penempatan tugas pertama di Kupang Nusa Tenggara Barat (NTT) sebelum kemudian bertugas di Lantamal II Padang.

Dukungan atasan dan keluarga dalam karirnya, kata Silvia, adalah alasan utama yang membulatkan tekadnya menyambut penugasan di Lebanon. Terlebih lagi dari sang suami, yang juga anggota TNI dari matra Angkatan Darat. Meski memang, ia harus berpisah dengan dua anaknya.

“Itu salah satu perasaan yang terberat. Dengan penugasan ini saya harus berpisah dengan anak-anak saya. Yang besar umurnya lima tahun, sedang yang kecil baru tiga tahun. Tapi ya, yang namanya tugas, kita sebagai prajurit TNI harus selalu siap ditempatkan di mana saja,” kata Silvia penuh keyakinan.

Setidaknya, lewat kesempatan menjadi Anggota Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Silvia mengaku akan menyongsong banyak tugas dan pengalaman baru, serta dapat berbaur dan mengenali para tentara dari seluruh belahan dunia untuk satu tujuan, melaksanakan misi perdamaian.

“Semoga saya langkah saya ini bisa jadi motivasi juga bagi para pemuda dan pemudi yang bercita-cita menjadi prajurit TNI. Pesan saya, untuk mewujudkan cita-cita itu, persiapkan diri dengan baik, baik fisik maupun mental,” ucapnya mengakhiri. (*)

Exit mobile version