Prof Makmur Syarif Terbitkan Autobiografi  

Autobiografi

MANTAN Rektor UIN IB Padang periode 2011-2015, Prof Makmur Syarif memberikan sambutan saat acara seminar dan bedah buku autobiografinya di kampus UIN Imam Bonjol Padang, Selasa (14/9/2021). IST

PADANG, hantaran.co — Mantan Rektor Institut Agama Islam Negri (IAIN) Imam Bonjol Padang periode 2011-2015, Prof Makmur Syarif menyatakan bangga menjadi alumni Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang Bukittinggi. Sempat dipandang sebelah mata sebagai santri madrasah, ia akhirnya membuktikan bahwa pandangan tersebut salah.

Hal ini disampaikan Makmur Syarif saat acara seminar dan bedah buku autobiografinya di kampus UIN Imam Bonjol Padang, Selasa (14/9/2021). Pada kesempatan itu, ia bercerita bahwa dirinya menamatkan SD pada sekitar tahun 1964, ketika pergolakan politik PKI tengah memanas.

“Sehingganya saya meneruskan ke sekolah agama. Mungkin benih-benih PKI itu ada pada orang tertentu, sehingga dikatakan orang untuk apa sekolah agama, apakah akan jadi labai saja nanti atau pakiah saringgik,” ujarnya.

Meski banyak yang beranggapan seperti itu, tidak menyurutkan Makmur Syarif tetap bersekolah di madrasah tersebut. Akhirnya, ia tetap menamatkan pendidikan di sana dan melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN IB Padang hingga menjadi profesor.

“Pernah orang kampung saya bilang, sekolahlah ke Canduang. Lihatlah Makmur sudah jadi doktor dan profesor. Itu yang orang-orang kampung saya yang bilang. Sehingga di kampung saya saat ini di Kayu Tanam ada sekitar 25 orang yang bersekolah di Canduang. Padahal saya tidak pernah mengajak untuk bersekolah di Canduang,” ucapnya.

Makmur juga bercerita bahwa dulunya kolega dan dunsanak pernah menganggapnya enteng. Akan tetapi, semua bisa ia tepis dengan prestasi dan raihan dalam hal akademis, agama, dan keluarga.

“Mana mungkin lagi saya dianggap enteng dengan pencapaian yang sudah saya buktikan. Sehingga pandangan negatif saat ini telah berubah dengan usaha dan kerja keras saya,” katanya.

Dalam buku yang sudah ia terbitkan tersebut, ia berpesan kepada generasi muda yang sedang dalam belajar harus rajin dan bersungguh-sungguh.

Pada kesempatan yang sama, anggota DPR RI, Guspardi Gaus menyampaikan, Makmur dikenalnya sebagai sosok yang tegas. Selain itu, ia menilai Makmur juga disiplin, bertanggung jawab, dan penuh dedikasi.

“Banyak momen berharga yang kami lewati bersama. Mulai dari ketika saya direkomendasikan sebagai Ketua Jurusan (Kajur) Pengadilan Agama di Fakultas Syariah IAIN IB Padang tahun 1996. Beliau bukan saja saya anggap sebagai rekan seprofesi, melainkan juga sosok sahabat,” kata Guspardi yang juga Ketua Dewan Pembina Perguruan Tinggi Thawalib Padang Panjang.

Sementara itu, Rektor UIN IB Padang, Prof Martin Kustati menganggap Makmur sebagai tokoh inspirator yang tegas, visioner, dan bijaksana. Baginya, orientasi kemajuan lembaga yang terprogram sangat penting untuk menjawab tuntutan perubahan cepat pada era digital.

“Catatan bagi sejarah karir saya menjadi dosen hingga meraih guru besar adalah mendapat dorongan dan motivasi dari beliau,” tutur Martin.

Sedangkan menurut Prof Syamsul Bahri Khatib yang pernah menjadi Ketua MUI Sumbar sekaligus Guru Besar Fakultas Usukuddin UIN IB Makmur merupakan sesepuh yang energik dan punya keilmuan yang lebih.

“Ia yang merupakan tamatan MTI Canduang memanfaatkan guru-guru pengasuhnya di sana yang telah teruji keilmuannya. Momen itulah yang dimanfaatkan secara maksimal olehnya sehingga ia tamat maka ilmunya betul-betul matang,” ucap Syamsul.

Prof Makmur Syarif sendiri lahir 17 Juli 1951 di Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Kayutanam (1964), Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Tigo Nagari Kayutanam (1969), dan Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang Bukittinggi (1971).

Berikutnya, Makmur Syarif meraih gelar Sarjana Muda Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol di Bukittinggi tahun 1975. Selanjutnya meraih gelar sarjana lengkap Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol di Padang di tahun 1979 dengan predikat mahasiswa terbaik.

Selama berstatus mahasiswa IAIN IB Padang, Makmur juga pernah menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas. Ia meraih gelar Sarjana Hukum Jurusan Hukum Tata Negara Prodi Hukum Perundang-undangan dari Universitas Andalas pada 1988. (*)

Winda/hantaran.co

Exit mobile version