Pertalite Mulai Kosong di Sejumlah SPBU, Berikut Penjelasan Pertamina

JAKARTA, hantaran.co – Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) diinformasikan tengah mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite. Hal itu diduga imbas dari melejitnya permintaan Pertalite akibat dampak dari naiknya harga BBP Pertamax atau RON 92.

Sementara itu, isu mengenai kelangkaan Pertalite dibantah oleh manajemen PT Pertamina (Persero) selaku badan usaha yang menjual bensin jenis Pertalite.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyebut, jika stok Pertalite di SPBU masih aman. Pertamina juga telah memasok kembali mobil tangki berisi Pertalite ke sejumlah SPBU.

“Harapannya segera terurai. Saya enggak mengerti juga, kenapa di BSD-Bintaro tiba-tiba konsumsinya tinggi. Tapi kita enggak ada pembatasan ya. Artinya, berapa pun yang diminta kita bakal guyur,” kata Irto kepada wartawan di Jakarta.

“Itu kan hanya 1 sampai 2 SPBU, dan tadi jam 10 dicek sudah diisi. Jadi, tidak ada yang langka (Pertalite) kita tetap pasok sesuai dengan kebutuhan,” tambahnya.

Menurutnya, kenaikan harga Pertamax memang membuat ada pengguna yang berpindah menggunakan Pertalite. Namun dia menuturkan pemakaian Pertamax bukan hanya karena harga namun juga kebutuhan mesin yang digunakan.

“Potensi perpindahan itu mungkin ada. Namun, konsumen Pertamax itu tidak hanya karena harga, tapi konsumen ini umumnya mereka yang tahu akan kebutuhan mesin kendaraan mereka,” ucapnya lagi.

Hal senada juga disampaikan Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman. Menurutnya, stok Pertalite tidak bakal langka bahkan hingga habis terkait dengan kenaikan harga Pertamax.

“Mestinya tidak. Bukan seperti solar yang bisa ke industri makanya banyak penyalahgunaan,” ujar Saleh.

Sementara, data Pertamina per 27 Maret 2022, stok Pertalite secara nasional tercatat sebanyak 1,16 juta kilo liter (kl) atau bisa bertahan hingga 15,7 hari ke depan. Stok tersebut adalah akumulasi stok pada Terminal BBM, kilang, dan instransit kapal.

Diketahui, beberapa waktu lalu telah diumumkan kenaikan harga Pertamax menjadi Rp12.500 hingga Rp13.000 per liter yang sebelumnya dari Rp9.000 hingga Rp9.400 per liter.

hantaran/rel

 

Exit mobile version