SOLSEL, hantaran.co — Sebagai salah satu implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), keberadaan Nagari Statistik dinilai penting. Pasalnya, Nagari Statistik berperan dalam pendataan suatu nagari atau desa.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumbar, Jasman Rizal, mengatakan, dalam evaluasi SPBE 2020, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) telah melakukan evaluasi terhadap 130 kecamatan, kelurahan, dan desa di Indonesia.
“Di Sumbar sendiri, ada sebanyak enam kabupaten/kota yang dievaluasi, yakni Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kabupaten Solok, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Sawahlunto, dan Kota Padang,” ujarnya Pjs Bupati Solok Selatan itu dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Kabupaten Solsel, Selasa (10/11/2020).
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan hasil survei dan evaluasi terhadap 41 nagari di enam kabupaten/kota di Sumbar tersebut. Ia menyebut, di antara 41 nagari tersebut, terdapat dua nagari yang diragukan ikut dalam Pengukuhan Nagari Statistik Percontohan.
“Pertama, Nagari Aia Manggih, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, yang urung ikut karena akses internet di nagari tersebut yang masih kurang memadai. Kedua, Nagari Bungo Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Solok Selatan, yang wali nagarinya telah menyetakkan ketidaksiapan mengikuti Nagari Statistik,” katanya.
Kendati demikian, ia tetap berharap, masing-masing kabupaten/kota di Sumbar paling tidak memiliki satu Nagari Statistik Percontohan. “Saya juga mengucapkan selamat kepada Kabupaten Dharmasraya yang telah memiliki Nagari Statistik pertama di Indonesia. Kami berharap, ke depan semoga muncul Nagari-Nagari Statistik lainnya di Sumbar,” ujarnya. (*)
Hamdani/hantaran.co