Pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang Kembali Dilanjutkan

Pelabuhan

Pelabuhan. Ilustrasi

PASBAR, hantaran.coSempat tertunda lantaran pandemi Covid-19, pembangunan akses jalan menuju Pelabuhan Teluk Tapang bakal kembali dilanjutkan. Untuk itu, tahun ini pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp78 miliar untuk penyelesaian pelabuhan pengepul yang ditargetkan beroperasi secara penuh pada 2024 itu.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman Barat, Joni Hendri mengatakan, sekalipun sudah ada kapal perintis yang bersandar dua kali dalam sebulan, namun pelabuhan tersebut belum dapat beroperasi secara penuh lantaran masih terkendala akses jalan.

“Pembangunan jalan pelabuhan itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) dan ditargetkan rampung 2024 mendatang,” kata Joni, Selasa (26/1/2021).

Ia menambahkan, proyek pembangunan akses jalan  tersebut telah ditenderkan di tingkat pusat sepanjang 10 kilometer. Perusahaan pemenang pun sudah ditetapkan dan bakal segera memulai pengerjaan.

Akses jalan dan jembatan menuju Pelabuhan Teluk Tapang sendiri total sepanjang 42 km, dan saat ini telah dikerjakan sepanjang 9,7 km. Ia menyebut, pembangunan jalan dan jembatan itu akan dilakukan secara bertahap.

“Mudah-mudahan jalan menuju pelabuhan dapat segera selesai, sehingga memudahkan membawa sumber daya alam (SDA) yang ada melalui jalur laut,” katanya.

Pelabuhan Teluk Tapang yang berada di perbatasan Sumbar dan Sumut itu dinilai efektif untuk menopang pelabuhan Teluk Bayur. Hasil bumi dari Pasaman, Pasaman Barat, dan daerah sekitarnya berupa crude palm oil (CPO), jagung, maupun hasil tambang dapat diangkut keluar daerah melalui pelabuhan itu.

Ia menjelaskan, selama ini semua hasil bumi dibawa menggunakan truk besar dari Pasaman menuju Pelabuhan Teluk Bayur dengan jarak tempuh lebih dari 140 km dan waktu tempuh sekitar 5 jam.

Selain tidak efektif dari segi waktu, puluhan truk besar yang melewati jalan setiap hari juga berpengaruh terhadap ketahanan kondisi jalan nasional yang dilalui.

“Pasaman Barat memiliki potensi perkebunan kelapa sawit dengan luas tanam 101.402 hektare, yang memproduksi 330.881 ton sawit per tahun. Selain itu, juga ada potensi jagung seluas 45.523 hektare dengan produksi 4,6 ton per hektare. Belum lagi potensi biji besi, mangan, granit, dan lain sebagainya,” katanya. (*)

Owsniwati/hantaran.co

Exit mobile version