PASIEN COVID-19 SUMBAR TERUS MENINGKAT, Tambahan Sarana Perawatan Dikebut

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (tengah) didampingi Dirut RSAM Bukittinggi Khairul dan jajaran, saat meninjau kesiapan Gedung Ambun Suri RSAM untuk menangani pasien Covid-19 yang terus meningkat, Sabtu (17/10/2020). IST/HUMASPROV

Upaya penambahan sarana tempat tidur pasien Covid-19 ini untuk memastikan pasien positif dapat mengakses layanan kesehatan. Kami minta seluruh rumah sakit pemerintah untuk ikut mengupayakan penambahan.

Irwan Prayitno

Gubernur Sumbar

PADANG, hantaran.co — Seolah berpacu dengan kasus positif Covid-19 yang terus meningkat di Sumbar, pemerintah daerah bersama instansi terkait di Sumbar terus berupaya menambah sarana prasarana (sarpras) kesehatan. Terutama sekali sarana tempat tidur perawatan serta ruang isolasi terpusat untuk menampung pasien baru.

Tiga hari terakhir, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (IP) meninjau tiga lokasi tempat penambahan sarpras penanganan Covid-19. Setelah 68 tempat tidur intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil, juga ditinjau ratusan tempat tidur di Gedung Ambun Suri Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) di Bukittinggi, dan ratusan calon tempat tidur ruang isolasi di Asrama Haji Padang.

“Gedung Ambun Suri ini bisa melayani pasien Covid-19 maksimal sampai 100 tempat tidur. Kita berharap ini bisa dimanfaatkan pekan depan. Ruang ICU-nya sudah lengkap dan memenuhi standar pelayanan Covid-19,” kata IP, Sabtu (17/10/2020).

IP berpesan, agar pihak rumah sakit juga memastikan ketersediaan layanan medis bagi pasien Covid-19 tidak mengalami kendala dan bisa berjalan dengan maksimal. Sebab, tambahan kasus positif di Sumbar dalam beberapa hari terakhir sangat tinggi. Sehingga, semua fasilitas yang bisa digunakan akan dipastikan dapat dimanfaatkan.

Upaya penambahan sarpras tempat tidur bagi pasien Covid-19, kata IP, dilakukan demi memastikan pasien positif dapat mengakses layanan. Oleh karena itu, ia meminta seluruh rumah sakit pemerintah agar mengupayakan penambahan tempat tidur untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus.

InsyaAllah RSAM akan menambah 100 tempat tidur. Terlebih RSAM ini daerah strategis bagi daerah lainnya seperti Payakumbuh, Limapuluh Kota, Agam, Padang Panjang, dan Tanah Datar. Kalau ada pasien positif dari daerah itu yang tak tertangani dengan baik, bakal fatal dan bahkan berujung kematian. Kita tidak ingin itu terjadi,” katanya lagi.

Sebelumnya pada Jumat (16/10) lalu, IP juga meninjau kesiapan penambahan sarana tempat tidur perawatan intensif di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Sebanyak 68 tempat tidur baru akan disiapkan khusus untuk merawat pasien Covid-19 dengan kondisi berat. Sebelumnya, RSUP M. Djamil sendiri telah memiliki 36 tempat ICU yang saat ini telah terisi penuh, bahkan melebihi kapasitas.

Direktur Utama (Dirut) RSUP M Djamil Yusirwan mengatakan, ketimbang angka kunjungan pasien Covid-19 dengan kondisi berat pada Maret hingga Juni 2020 lalu, maka penambahan kunjungan hari ini mencapai 200 hingga 300 persen. Hal itu membuat rumah sakit tidak punya pilihan lain selain menambah kapasitas tempat tidur perawatan intensif.

“Sebelumnya satu ruangan itu untuk 3 pasien, sekarang sudah diisi 5 pasien. Makanya kami putuskan menambah 68 tempat tidur lagi, khusus untuk pasien berat. Sebab, Presiden Joko Widodo pun meminta kita pihak rumah sakit, untuk menekan angka kematian, dan meningkatkan angka kesembuhan. Tentu saja, ini perintah yang bisa dibilang mengarah langsung ke rumah sakit,” kata Yusirwan.

Sementara itu, terkait penambahan sarana tempat tidur perawatan di RSAM Bukittinggi, Dirut RSAM Bukittinggi Khairul Said menyampaikan bahwa Gedung Ambun Suri telah disiapkan untuk mengoperasikan 100 tempat tidur perawatan khusus pasien Covid-19. 100 tempat tidur itu terbagi di empat lantai gedung.

“Setiap lantai itu ada 25 tempat tidur. Semua ini khusus untuk melayani pasien Covid-19. Ruangan perawatan dan isolasi sudah disiapkan. Sarana dan prasarana lain telah dilengkapi. Namun ada kendala dengan SDM pelaksana serta penambahan bagi perawat pasien Covid-19. Alhamdulillah, Pemprov akan memberikan pelatihan. Mudah-mudahan bisa secepatnya kita operasikan,” tuturnya.

Sarana Karantina

Selain penambahan sarana perawatan pasien Covid-19 di Sumbar, Gubernur IP juga meninjau kesiapan Asrama Haji untuk digunakan sebagai tempat khusus isolasi atau karantina bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Setidaknya, 276 tempat tidur telah disiapkan dari potensi ketersediaan 600 tempat tidur yang ada di loksi tersebut.

“Ini kita siapkan sebagai sarana isolasi atau karantina bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Total ada 600 tempat tidur, tapi yang sudah bisa digunakan itu ada 276 tempat tidur. Jika dibutuhkan, seluruh tempat tidur di sini bisa kita siapkan,” kata IP dalam kunjungannya.

Pemprov Sumbar, sambung IP, sangat mengapresiasi kesediaan pihak pengelola Asrama Haji dan Kementerian Agama yang ikut tanggap dalam menambah fasilitas penanganan kasus Covid-19 di Sumbar. IP juga memastikan, sebagai sarana isolasi, asrama haji telah memiliki kelayakan sesuai standar.

“Untuk sarana olahraga di sini juga tersedia. Ini penting untuk menguatkan imun tubuh pasien Covid-19 nantinya. Pastinya, Pemprov akan berusaha semaksimalnya dalam penanganan wabah ini, di mana ruang isolasi/karantina adalah salah satu kebutuhan dalam memutus mata rantai penularan,” katanya lagi.

IP juga berpesan, agar masyarakat senantiasa melaksanakan protokol kesehatan di tengah penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), serta penerapan Perda AKB di Sumbar. “Tingginya kasus akhir-akhir ini, bahkan sampai 500 lebih dalam sehari, membuktikan kita masih kurang dalam mematuhi protokol kesehatan. Oleh karena itu saya minta terus memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” katanya menutup.

Angka Kasus

Sementara itu dalam 24 jam terakhir hingga Minggu (18/10) pukul 20.07 WIB, Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar mencatatkan 277 kasus positif baru di Sumbar, sehingga total warga Sumbar yang terinfeksi virus corona sejak pertama kali ditemukan menjadi sebanyak 10.957 orang.

“Selain itu ada tambahan pasien sembuh sebanyak 107 orang, sehingga total sembuh sampai sekarang 5.864 orang, dan ada tambahan kasus meninggal dunia baru sebanyak 3 orang sehingga total meninggal 206 orang sejauh ini,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal.

Jasman menerangkan, penambahan kasus baru terjadi setelah Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso memeriksa 4.188 sampel swab dalam 24 jam terakhir. Sampai saat ini juga disebutkan, angka positivity rate (PR) Sumbar menyentuh 5,66 persen.

“Untuk 277 kasus baru dalam 24 jam terakhir, 166 kasus dari Kota Padang, 18 dari Payakumbuh, 1 dari Kota Pariaman, 2 dari Sawahlunto, 11 dari Bukittinggi, 5 dari Limapuluh Kota, 13 dari Pesisir Selatan, 36 dari Agam, 7 dari Tanah Datar, 1 dari Solok Selatan, 11 dari Sijunjung, 2 dari Pasaman Barat, dan 4 dari Padang Pariaman,” tutupnya. (*)

Pasien Covid-19 Sumbar

Minggu 18 Oktober 2020

PenempatanJumlah
Rumah Sakit480 orang
Isolasi Daerah217 orang
Isolasi BPSDM73 orang
Isolasi PPSDM55 orang
Isolasi Mandiri4.062 orang

Sumber : sumbarprov.go.id

Tambahan Sarana

LokasiSaranaJumlah
RSUP Dr. M. DjamilTempat Tidur ICU/HCU68
Ambun Suri RSAMTempat Tidur Pasien100
Asrama Haji PadangTempat Tidur Isolasi276 (potensi 600)

Sumber : keterangan Gubernur Sumbar

Ishaq/hantaran.co

Exit mobile version