Pasien Covid-19 Bertambah, RSUP M Djamil Kekurangan Nakes

tenaga medis pessel

Ilustrasi tenaga kesehatan

PADANG, hantaran.co — Setelah sebelumnya mengalami penurunan keterisian pasien Covid-19, dua minggu belakangan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang kembali mengalami lonjakan pasien. Saat ini seluruh ruang isolasi sudah hampir penuh, RSUP M Djamil juga kekurangan tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas pendukung.

Hal itu diungkapkan Direktur Umum SDM dan Pendidikan RSUP M Djamil Padang Dovy Djanas kepada Hantara.co (Haluan). Ia memprediksi jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka jelang lebaran RSUP M Djamil akan mengalami over capacity.

“Rumah sakit merupakan sektor hilir dalam penanganan Covid-19. Yang perlu diantisipasi tentu sektor hulu atau upaya preventif agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sekarang kesadaran masyarakat dalam menggunakan masyarakat saat berada di luar rumah sudah sangat rendah,” katanya, Senin (19/4).

Setelah sebelumnya, Keterisian pasien Covid-19 di M Djamil mengalami pelandaian. Dengan tingginya angka positivy rate belakangan tentu berdampak kepada keterisian rumah sakit dan jika terus seperti ini kondisinya kami memperkirakan satu atau dua minggu jelang lebaran kasus akan terus bertambah.

RSUP M Djamil katanya tengah menyiapkan 75 tempat tidur baru untuk mengantisipasi lonjakan kasus di Sumbar. Ruangan itu tengah diupayakan agar segera bisa digunakan untuk merawat pasien. Namun, Dovy mengatakan permasalahan utama RSUP bukan pada ketersediaan ruang rawat, akan tetapi jumlah tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas pendukung perawatan.

“Tadi kami sudah ke lapangan bersama Pak Dirut untuk menambah 75 tempat tidur baru di Gedung ruangan Instalasi Pelayanan Jantung (IPJT) lantai tiga. Kami akan kebut renovasi dan menyediakan peralatan yang dibutuhkan. Yang paling kami butuhkan sekali saat ini adalah penambahan jumlah perawat. Sebab dengan bertambahnya tempat rawat, tentu bertambah juga perawat,” katanya.

Untuk itu kata Dovy, Dirut RSUP M Djamil akan berkoordinasi dengan Pemprov dan Pemda, agar bisa memaksimalkan peran dari tenaga kesehatan di luar RSUP. “Besok Dirut akan melaksanakan rapat koordinasi bersama dengan Gubernur Sumbar dan Persi Sumbar untuk membicarakan teknis pelaksanaan dan antisipasi ke depan agar M Djamil tidak mengalami over capacity. Jika nanti 75 ruangan baru selesai maka akan ada 255 tempat tidur di M Djamil,” katanya lagi.

Dovy menegaskan urgensinya ada di nakes dan kelengkapan alat kesehatan seperti ventilator. “Nanti saat rapat akan dibicarakan mengenai itu, apakah bisa M Djamil menggunakan terlebih dahulu ventilator yang belum dipakai rumah sakit lain di Sumbar atau meminta tambahan kepada Menteri Kesehatan. Saat ini ada 15 ventilator di M Djamil,” katanya lagi.

Lonjakan pasien Covid-19 di RSUP M Djamil kata Dovy sudah terlihat satu minggu jelang Ramadan. Tentu kondisi seperti Ini amat mengkhawatirkan, terlebih jika nanti mendekati lebaran, khususnya sebelum tanggal 6 Mei, sebelum pelarangan perjalanan dilarang pemerintah.

“Sebelum tanggal 6 itu pasti banyak yang akan datang ke Sumbar. Ini yang akan dibicarakan juga bersama dalam rapat koordinasi yang direncanakan akan berlangsung besok (hari ini.red). Kenapa mengkhawatirkan, karena positivy rate sangat tinggi, sementara angka pemeriksaan kita sudah berkurang. Ini yang harus dipahami bersama,” ungkapnya.

Dia mengatakan, rumah sakit sekitar atau rumah sakit rujukan lain di Sumbar juga dalam kondisi sulit dalam menangani pasien. Tiga bulan belakangan, pihaknya masih bisa melakukan peralihan nakes yang merawat pasien Covid-19. Namun, sekarang dengan naiknya jumlah pasien Covid-19, manajemen RSUP M Djamil terpaksa melakukan beberapa tindakan alternatif untuk mengantisipasi hal itu.

“Akhirnya kita menerima rujukan ini dengan kondisi sangat terbatas atau tidak ideal. Kondisi pasien rujukan yang dikirim ke RSUP M Djamil rata-rata dalam keadaan berat. Dan ini tadi yang menyulitkan bagi kami, karena keterbatasan dari tenaga yang ada,” katanya menutup.

(Riga/Hantaran.co).

Exit mobile version