Normalisasi Sejumlah Sungai di Sumbar Terpaksa Dihentikan

Seorang warga berdiri di tepi aliran Batang Kuranji, Padang, beberapa waktu yang lalu. Usai hujan deras yang melanda Kota Padang dalam beberapa hari terakhir, terlihat aliran Batang Kuranji tampak deras dan keruh, serta terjadi peningkatan debit air. TIO FURQAN

PADANG, hantaran.co — Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumatera Barat menargetkan, proyek normalisasi sejumlah sungai di Sumbar akan dilanjutkan pada 2021. Tahun ini, sebagian besar proyek normalisasi sungai terpaksa berhenti sementara waktu, lantaran 60 persen anggaran Dinas PSDA Sumbar dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Kepala Dinas PSDA Sumbar, Rifda Suriani, menyebutkan, proyek normalisasi yang berada di bawah kewenangannya hanya terbatas pada sejumlah daerah di kawasan pesisir, di antaranya Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Pasaman Barat. Tahun ini, proyek normalisasi PSDA Sumbar yang masih berjalan hanya normalisasi Batang Luruih di Kota Padang dan tiga sungai kecil di Pasaman.

“Tahun ini kami menganggarkan sekitar Rp 130 miliar. Namun, yang dipakai sekarang hanya sebanyak Rp 67 miliar. Itupun habis untuk belanja rutin, seperti gaji pegawai dan sebagainya. Oleh karenanya, kegiatan pembangunan seperti normalisasi sungai dan pembangunan irigasi terpaksa ditangguhkan hingga tahun depan,” ujarnya kepada Haluan, Rabu (14/10/2020).

Rifda mengungkapkan bahwa untuk tahun depan, Dinas PSDA Sumbar telah menganggarkan dana sekitar Rp132 miliar. Sekitar 40 persen di antaranya dialokasikan untuk normalisasi sungai di Sumbar.

“Sebenarnya, untuk 2020 pun banyak kegiatan normalisasi sungai yang kami anggarkan. Karena terjadi pandemi Covid-19, untuk kegiatan-kegiatan yang belum jalan kontraknya, anggarannya ditarik kembali. Proyek normalisasi sungai yang masih berjalan saat ini hanya kegiatan yang pengerjaannya sudah dimulai sejak sebelum pandemi Covid-19,” tuturnya. (*)

Dani/hantaran.co

Exit mobile version