SOLOK, hantaran.co–Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui terkait dengan pembangunan fly over atau jembatan layang Sitinjau Lauik dan program lainnya diketahui oleh anggota DPR RI yaitu Athari Gauthi Ardi.
Putri asal Solok itu selain di komisi V ia juga sebagai badan anggaran di DPR. Hal ini sempat disampaikan Basuki saat mengunjungi Sitinjau Lauik beberapa waktu lalu.
“Inshaallah untuk keselamatan masyarakat (perbaikan geometri jalan Sintinjau Lauik) dan kita juga tidak akan merusak hutan. Kebetulan ada Ibu Athari komisi V apa pun yang kami programkan,proses penganggaran dan pengawasan inshaallah beliau juga akan support,”ujarnya didampingi Athari.
Basuki menjelaskan, prioritas utama untuk mengatasi masalah jalan Sitinjau Lauik adalah perbaikan geometri jalan, pelebaran dan tebing bukit.
Meski begitu, Basuki belum bisa memastikan kapan dimulainya pembangunan. Hal ini terkait dengan anggaran.
“Saya ke sini ingin memastikan bahwa Sitinjau Lauik ini akan kita tangani, karena (jalur) ini selalu jadi masalah,”ucapnya.
“Kalau saya lihat jalan ini untuk pariwisata ini top di Indonesia ini mungkin unik. Di dalam hutan lindung ada jalan ini. Saya kira tidak akan ditemukan di tempat lain. Hanya saja saya lihat ini juga jalan logistik banyak truk, maka ini perlu diperbaiki geometrinya. Supaya truk pembawa logistik ini bisa lebih kuat dan aman dari Padang ke Solok,”kata Basuki.
Sebelumnya, pada Kamis (22/6/2023) komisi V DPR RI,Kementerian PUPR dan Bupati Solok mengunjungi jalur yang dikenal ekstrem tersebut.
Dari pertemuan tersebut terungkap bahwa fly over Sitinjau Lauik yang disampaikan salah seorang oknum pejabat bahwa Juni 2023 akan dibangun ternyata tidak benar.
Bahkan tidak ada jaminan kepastian pada 2024 akan dibangun. Hal ini berkaitan dengan banyaknya kajian dan anggaran yang mesti dilalui.
Anggota Komisi V DPR RI Athari Gauthi Ardi yang merupakan putri Kabupaten Solok yang ikut hadir menyampaikan, usulan terkait dengan fly over sudah ia sampaikan pada 2019-2020.
“Itu sudah sering saya usulan dengan mitra kami Kementerian PUPR. Namun, itu tentu tak semudah membalikkan telapak tangan, ada proses yang mesti dilalui contoh DID, tender, dan lainnya,”ucapnya.
Soal pernyataan seorang pejabat yang mengklaim Juni 2023 dikerjakan, Athari mengajak masyarakat menilai sendiri.
“Ini kan udah Juni, Juni kan?. (belum ada yang dibangun),” kata Athari sambil tersenyum.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) sangat menyayangkan bahwa ada pernyataan yang menyebutkan dimulai bulan ini (Juni).
“Seluruh data dan informasi yang di ikutinya di Komisi V dan Badan Anggran DPR RI, Flyover Sitinjau Lauik, masih dalam tahap evaluasi dan kajian teknis serta juga dalam tahap evaluasi pembiayaan. Baru sebatas itu,” jelas Athari yang diamini Wakil Pimpinan Komisi V Iqbal dan anggota komisi V lainnya.
Untuk diketahui, sebut politisi muda itu, Flyover bukanlah proyek kecil, yang setahun bisa selesai, dan anggarannya bukan milyaran, tetapi triliunan.
(Dafit/Hantaran.co)