PAYAKUMBUH, hantaran.co — SMPN 1 Kota Payakumbuh kembali mengukir prestasi dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat provinsi sekaligus mewakili Provinsi Sumatra Barat di FLS2N di tingkat nasional untuk cabang tari kreasi yang digelar Selasa kemarin (31/8/2021).
Adapun siswa yang berprestasi dalam kontes tim tari kreasi tersebut adalah Ihsan Ramadhani, Siswa Kelas IX, Arib Fakhri Rahmat, Siswa Kelas VIII 9, Muhammad Ferdyan Kelas VIII 10, Muhammad Zaki, Kelas VIII 8, dan Pandu Yuando Putra, Kelas VIII 3.
Kepala SMPN 1 Kota Payakumbuh, Defi Marlitra, mengatakan, keberhasilan yang diperoleh oleh para siswa dan siswi tersebut merupakan hasil jerih payah dan perjuangan serta ketekunan.
Dikatakannya, meskipun pandemi sekolah yang dipimpinnya tetap aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti class meeting, kegiatan OSIS, bahkan tarik tambang untuk memeriahkan HUT RI kemarin, namun pelaksanaannya secara virtual. Untuk persiapan kejuaran FLS2N anak-anak diizinkan latihan tatap muka,namun harus tetap mematuhi protokol kesehatan seperti wajib memakai masker,sering-sering mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).
“Kami sangat mengapresiasi kegigihan anak didik ini yang mampu membawa nama baik daerah, untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang luar biasa kepada Pemko Payakumbuh tentunya melalui Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, pembimbing, pelatih, orang tua murid dan semua guru SMPN 1 Payakumbuh,” kata pria yang akrab_ dipanggil Pak It_ ini.
Ditambahkannya, selain SMP Negeri 1, dari Payakumbuh untuk kategori musik tradisional SMP N 4 Payakumbuh juga berhasil mewakili Sumbar.
Defi Marlitra mengharapkan doa dari seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Sumbar maupun yang berada di luar Sumbar. “Semoga dalam ajang FLS2N di tingkat nasional, kita dapat meraih kemenangan, sehingga kedepannya dapat memotivasi adik kelas nya untuk berkiprah di ajang yang lebih besar lagi,” tutur Defi.
Ia juga berharap siswa dimanapun berada, meskipun masih pandemi tidak boleh menjadi halangan bagi siswa untuk mengukir prestasi, tapi perilakulah yang harus diubah. “Ubah perilaku kita dimanapun kita berada, patuhi prokes 3M,” katanya. (*)
hantaran.co