Memakai Seragam SMP, Siswa Dharmasraya Ternyata Merekam Aksi Gantung Dirinya, Keluarga Masih Pertanyakan Penyebabnya

SMP

Korban yang disemayamkan di rumah duka, korban akan di makamkan keesokan harinya di Pemakaman umum Gunung Medan. Senin (3/5/2021) Maryadi

DHARMASRAYA, hantaran.co — YF(15), siswa SMP warga Gunung Medan, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, sebelum ditemukan gantung diri di kamarnya memakai pakain rumah biasa. Namun, ketika ia ditemukan tak bernyawa oleh ayahnya, Zulfa Effendi, telah memakai seragam sekolah SMP lengkap.

Bahkan korban merekam aksi gantung dirinya yang tidak terpuji itu dengan handphone miliknya.

Begitu pula pengakuan ibunya Yanti, anaknya pada malam sebelum kejadian minta untuk dibelikan baju untuk dipakai di hari raya Idulfitri.

Pada siangnya ayah dan ibunya pergi ke Pasar Pulau Punjung untuk membelikan permintaan anaknya yang masih dalam batas kewajaran yaitu korban minta belikan baju lebaran warna merah.

Tetangga korban, Adiska, juga mengaku bahwa korban anak yang baik dan pendiam. Ia heran apa yang menjadi penyebab korban melakukan hal itu.

Salah seorang guru SMPN Unggul Dharmasraya juga mengatakan bahwa anak didiknya itu termasuk anak yang berkelakuan baik dan tidak pernah ada masalah.

Ayahnya yang berprofesi tukang jahit itu dengan menahan tangis dan tidak percaya anaknya itu akan melakukan hal itu memaparkan, malamnya anaknya itu minta dibelikan baju, siangnya ia bersama ibu Yoga pergi ke Pasar Pulau Punjung untuk membelikan baju permintaan anaknya warna merah.

Namun, karena modelnya tidak disebutkannya lalu ayahnya menelpon Yoga beberapa kali, namun telpon tidak diangkat.

Perasaannya tidak enak, lalu ia pulang, kemudian ibunya bersama adik YF memanggil anaknya, namun tidak ada jawaban. Setelah itu ibunya membuka pintu kamar ternyata terkunci, lalu ayahnya mendobrak pintu kamar, ternyata anaknya sudah tergantung dengan tali kain.

Dengan sigapnya ayah korban memotong tali gantungan itu, dan ia memeluk anaknya yang sudah tidak bergerak.

Dengan bantuan Adiska tetangganya melarikan korban ke Puskesmas Gunung Medan.”Waktu saya menggendong korban ke Puskesmas, korban masih panas badannya, namun setelah sampai di Puskesmas korban tidak bernyawa lagi,”ungkap Adiska yang bersebelahan dengan korban.

Korban disemayamkan di kediamannya yang menurut rencana akan dimakamkan di pemakaman umum Gunung Medan, Senin (3/5/2021), pagi.(*)

Maryadi/hantaran.co

Exit mobile version