Lebih Dekat dengan Asri Mukhtar, Bekas Loper Koran yang Kini Jabat Direktur Operasi PT Semen Padang

Semen Padang

PT Semen Padang kembali menggelar Leader Cafe, Rabu (10/3) secara virtual. Agenda Leader Cafe XXXII ini menghadirkan dan mengupas tuntas sosok Direktur Operasi PT Semen Padang Asri Mukhtar. IST

PADANG, hantaran.co — PT Semen Padang kembali menggelar Leader Cafe, Rabu (10/3). Kali ini, Leader Cafe XXXII yang berlangsung secara virtual itu menghadirkan dan mengupas tuntas sosok Asri Mukhtar, Direktur Operasi PT Semen Padang yang dulu sempat menjadi loper koran hingga penjual es batu.

Turut hadir mendengarkan kisah sang leader kali ini, Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri, Direktur Keuangan Tubagus Muhammad Dharury, Komisaris Khairul Jasmi, serta sejumlah staf dan ratusan karyawan/ti PT Semen Padang. Leader Cafe edisi Asri Mukhtar yang mengusung tema Leading With Wisdom itu juga disaksikan kerabat, keluarga, dan orang-orang terdekat sang leader.

Asri Mukhtar lahir di Pariaman pada 23 Januari 1966. Ia anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Almarhum Sutan Muhktar dan Husnidar. Sejak kecil, Asri Mukhtar dikenal sebagai sosok disiplin, pekerja keras, dan bertanggung jawab. Meski ayahnya seorang pengusaha pabrik rokok Arjuna dengan karyawan hingga 500 orang, Asri Mukhtar sebagai anak bukanlah orang yang terbiasa hidup bermanja-manja.

Perjalanan hidup Asri Mukhtar sempat diwarnai jatuh bangun. Sempat serba ada saat sang ayah berjaya di bisnis rokoknya, tetapi kondisi berbalik saat perusahaan ayahnya gulung tikar. Di sinilah, kemandirian Asri Mukhtar diuji. “Saya pernah jadi loper koran dan penjual es batu. Meski sekolah, saya tidak gengsi,” kata Asri.

Di mata keluarga, Asri Mukhtar tidak hanya pekerja keras dan bertanggung jawab, tetapi juga sosok yang pintar dan berprestasi di sekolah. Saat menempuh pendidikan di SMP Negeri 2 Padang, Asri Mukhtar selalu meraih juara umum. Begitu juga saat di SMA Negeri 1 Padang, di mana ia selalu meraih juara 1.

Selepas SMA, Asri Mukhtar melanjutkan Pendidikan Sarjana (S1) di Teknik Elektro Arus Kuat Institut Teknologi (ITB) Bandung pada 1989. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke International Business Agder University Norwegia tahun 2001, dan Program S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 2001 dan lulus dengan predikat cumlaude.

“Uda Asri sejak SD selalu juara. Waktu SMP juara umum, dan SMA juga sering juara. Kami sebagai keluarga, bangga dengan apa yang diraih Uda Asri,” kata Aklima, adik kandung Asri Mukhtar lewat video yang ikut diputar dalam Leader Cafe XXXII itu.

Aklima sendiri adalah Wakil Direktur sekaligus Pejabat Direktur RSJ HB Saanin Sumatera Barat. Selain Aklima, pada Leader Cafe tersebut juga hadir kakak kandung Asri Mukhtar, yaitu Prof. Dr. Ismansyah, SH, MH, yang berstatus Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas.

“Asri Mukhtar tidak hanya pintar, tapi juga selalu fokus dalam setiap hal, terutama pekerjaan. Kami berharap ia tidak berubah, meskipun sudah menjadi leader di perusahaan semen kebangaan masyarakat Sumbar dan Indonesia. Dulu kami pernah menjalani masa-masa sulit. Sekarang, Asri Mukhtar menjadi leader. Untuk itu, teruslah berbuat yang terbaik,” ujar Ismansyah.

Sebelum bergabung di PT Semen Padang, Asri Mukhtar sendiri sempat bekerja di luar negeri, yaitu di perusahaan minyak asing. Namun, karena permintaan sang ibu untuk kembali ke Indonesia, Asri kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja di perusahaan asing tersebut. Asri Mukhtar pun bergabung dengan PT Semen Padang pada 1991.

Sebelum menjadi Direktur Operasi PT Semen Padang sejak 9 November 2020 lalu, berbagai jabatan pernah disandangnya. Seperti, Kepala Biro dan ikut membangun Pabrik Indarung V, Pj Kepala Departemen Perbendaharaan, Kepala Departemen Distribusi dan Transportasi, Kepala Departemen Penjualan, Kepala Departemen Legal dan GRC/MR, dan Kepala Internal Audit.

Asri Mukhtar menikah dengan Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes, yang berstatus guru besar pada Fakultas Kedokteran Unand. Dari pernikahannya, lahir empat orang anak yaitu, dr. Rizkia Chairani Asri, Fadhita Maisa Asri, Nabila Hana Asri, dan Faris Hadi Asri.

Asri Mukhtar juga menyebutkan, sebelum masuk ITB, ia sempat diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur undangan. “Saya memilih ITB karena memang perguruan favorit di Indonesia,” kata Asri Mukhtar.

Apa yang diraihnya hari ini, dinilai Asri tidak terlepas dari kerja keras dan berusaha, serta dukungan dan doa dari orang tua serta keluarga. Namun di samping itu, ia ikut memegang prinsip dari orang tuanya. “Prinsip itu adalah, berbuatlah yang terbaik dan jangan memikirkan kesusahan di saat kita susah,” ujar Asri.

Dalam kesempatan itu, Asri Mukhtar juga memotivasi setiap insan perusahaan PT Semen Padang. Menurutnya, pada era industri 4.0 saat ini, insan perusahaan harus meningkatkan kemampuan. Apalagi, tahun ini PT Semen Padang telah berusia 111 tahun.

“Kita telah berbuat sebelum yang lain memikirkannya. Itu tagline yang sudah dibukukan sejak bertahun-tahun lalu. Saya rasa tagline ini harus dipahami bersama, supaya PT Semen Padang terus menjadi lebih baik ke depan,” katanya.

Sebagai leader, Asri mengaku bahwa dirinya butuh dukungan dari seluruh insan perusahaan, meskipun dirinya punya kompetensi, tetap saja apa yang hendak dilakukannya membutuhkan kinerja bersama. “Terkadang saya dibilang pemarah dan keras, karena saya itu konsen dengan janji. Tapi sebetulnya, saya orangnya open dan cenderung suka berdiskusi,” ujarnya lagi. (*)

Ishaq/hantaran.co

Exit mobile version