LDII Ajak Lawan Penyebaran Covid-19 Saat Iduladha

Kurban

ILUSTRASI pemotongan hewan korban selama masa pandemi. IST

JAKARTA, hantaran.co — Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyatakan pihaknya mendukung kebijakan pemerintah melalui Kementerian Agama, yang mengatur teknis penyelenggaraan kurban saat IdulAdha dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga kemaslahatan umum harus menjadi prioritas.

Ia menyebut, bagi umat Islam, selain salat lima waktu dan haji, berkurban merupakan ibadah yang diutamakan. Saat Covid-19 masih merajalela, pelaksanaan kurban diatur sedemikian rupa agar tidak memunculkan klaster baru.

Menurutnya, warga di zona merah pada wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sebaiknya mematuhi imbauan pemerintah demi kemaslahatan umum. “Menjaga satu sama lain saat wabah adalah ibadah yang besar pahalanya. Inilah salah satu bentuk jihad dalam memerangi wabah penyakit,” katanya, beberapa waktu lalu.

Ia mengingatkan, gelombang kedua wabah Covid-19 akibat mutasi virus lebih menular dan juga lebih berbahaya. Dengan demikian, pemerintah mengatur agar tidak terjadi kerumunan saat salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

“Bahkan, bila RPH terbatas, pemotongan diatur di ruangan terbuka dan melibatkan sedikit orang agar bisa menjaga jarak. Pembagian daging juga harus diantar sukarelawan agar tidak terjadi antrean,” kata Chriswato.

Menurutnya, semua demi kemaslahatan bersama untuk menekan wabah Covid-19 dan mengurangi jumlah pasien Covid-19. Ia menegaskan, umat Islam memiliki kewajiban berjihad memberantas Covid-19. Salah satunya dengan mengikuti surat edaran dari Kementerian Agama.

“Untuk itu, kami akan membuat surat edaran untuk memperkuat imbauan Kemenag kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) agar diteruskan hingga Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC),” katanya.

Terpisah. Ketua DPP LDII, Ardito Bhinadi menyebutkan, Iduladha memiliki nilai lebih selama pandemi Covid-19. “Ada wacana uang untuk membeli hewan kurban dijadikan bansos, bisa saja. Namun LDII menyerahkan praktek tersebut sesuai kondisi warga di wilayah masing-masing dengan tidak mengurangi esensi makna dari berkurban,” kata Ekonom Universitas Pembangunan Negeri Veteran Yogyakarta itu.

Menurutnya, meskipun kurban ibadah sunah yang diutamakan, tapi dapat memutar ekonomi peternak dan memiliki multiplier effect bagi perekonomian yang tengah lesu saat ini.

Sementara, Ketua DPP LDII yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Sudarsono mengatakan, pembagian daging kurban sangat membantu warga dalam meningkatkan imunitas.

“Protein hewani mampu mendorong peningkatan imunitas masyarakat. Dengan adanya pembagian daging kurban di kala pandemi, warga bisa mendapatkan protein hewani secara cuma-cuma. Ini sangat membantu saat daya beli yang melemah,” kata Sudarsono.

Ketua DPW LDII, Sumatra  Barat, M Ari Sultoni mengatakan, dalam pelaksanaan Hari Raya Iduladha di Sumbar pihaknya mendukung langkah dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menekan angka penyebaran pandemi.

“Keselamatan umum menjadi prioritas dan kami mendukung pelaksanaan ibadah kurban sesuai dengan protokol kesehatan. Di Sumbar ada tiga daerah yang menjalani PPKM Darurat, dan kami siap mendukung langkah pemerintah untuk memastikan keselamatan umum,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, LDII Sumbar juga akan membagikan daging kurban kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan imun tubuh dalam memerangi virus.

“Kami sadar banyak kasus bermunculan dan kami terus melakukan sosialisasi terkait penerapan protokol kesehatan. Selain itu kami mengedukasi warga LDII terkait pentingnya vaksinasi dalam menghadapi kondisi ini,” katanya. (*)

Isra/hantaran.co

Exit mobile version