Komplek SMP 3 Gunung dan SD 11 Sigando Padang Panjang Bakal Dipisah

sd 11 sigando

Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran melihat peta rencana pemisahan dan pembangunan Gedung SD N 11 Sigando. APIZRAJOALAM

PADANG PANJANG, Hantaran.co – Resah dengan kondisi psikologis siswa Sekolah Dasar (SD) 11 Sigando dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Gunung yang berada dalam satu komplek, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran berencana akan memisahkan 2 sekolah yang sudah puluhan tahun satu komplek tersebut.

Fadly Amran saat dijumpai Hantaran.co ketika berkunjung ke SMP 3 Padang Panjang mengatakan, sangat prihatin dengan adanya 2 sekolah dengan tingkat yang berbeda berada dalam satu komplek.

“Kami mendapat informasi dari masyarakat dan komite tentang perihal tersebut, informasi tersebut langsung kami telusuri kelapangan, dan memang kondisi seperti ini tidak bisa kita diamkan lagi, akan akan berpengaruh besar terhadap psikologis siswa SD di sana,” tutur Fadly Amran kepada Hantaran.co Selasa (26/1).

Dikatakan Fadly, selama ini pada saat jam istirahat, para siswa SD 11 Sigando dan SMP 3 Padang Panjang bergabung dan bermain bersama di pekarangan sekolah itu. Pembicaraan siswa SMP tentunya sangat berbeda dengan pembicaraan siswa SD, tentunya hal tersebut tidak baik bagi siswa SD.

“Kami sudah berdiskusi dengan Kepala Sekolah, Komite dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk memisahkan kedua sekolah ini. Alhamdulillah tahun ini, usulan itu telah masuk dalam anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Dan insyaa Allah akan kami sempurnakan di anggaran perubahan,” ujar Fadly Amran.

Sementara itu, Kepala SDN 11, Zulkarnain menerangkan, pemisahan kedua sekolah ini dilakukan karena perbedaan pola pikir dan tingkah laku antara pelajar SMP dan murid SD akan berdampak pada psikologis, terutama bagi anak sekolah dasar.

“Kami dari pihak sekolah dan komite sudah berjuang cukup lama. Dari tahun 2008, kami telah mengusulkan pemisahan kedua sekolah ini. Usulan juga disampaikan dalam Musrenbang tahun lalu. Pertimbangan dampak psikologis bagi peserta didik yang menjadi faktor utama kami untuk memperjuangkan ini. Alhamdulillah tahun ini perjuangan kami, harapan kami, mimpi kami akan segera direalisasikan,” kata Ketua Komite SDN 11, Noviendy, menyambung pernyataan Zulkarnain.

Menanggapi hal itu, Ali Tabrani menyebutkan, Disdikbud sudah mengusulkan DAK dari tahun 2019 dan disetujui pada tahun ini, untuk pembangunan ruang belajar, ruang guru, dan ruang UKS sepenuhnya dengan DAK dan akan disempurnakan dengan anggaran perubahan sesuai instruksi walikota.

“Tahap awal, akan dilakukan secepatnya sesuai dengan pembahasan dengan pihak sekolah dan tokoh masyarakat setempat. Ini pun juga telah dibahas dalam Musrenbang tahun 2020. Untuk ruang belajar, akan dirampungkan dalam tahun ini, agar tidak mengganggu PBM peserta didik,” ungkapnya.

(Apis/Hantaran.co)

Exit mobile version