Komentarnya Bikin Gaduh di Media Sosial, Camat Lengayang Jamalus: HJ Itu Hantu Jomblo

camat lengayang jamalus gaduh media sosial

Jamalus yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sekolah di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Lakitan, Lengayang. (IST)

PESSEL, hantaran.co – Komentar akun Jamalus Jamal Us yang diduga adalah pejabat publik yakni Camat Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Jamalus, viral di media sosial.

Netizen dan masyarakat Lengayang pun menilai komentar di akun media sosial Facebook itu diduga dikaitkan dengan mantan Bupati Pessel Hendrajoni atau yang biasa disapa HJ. Tak hanya itu, masyarakat pun resah karena ada tulisan yang diduga mengandung SARA.

Dalam akun tersebut ia menulis inisial keluarga HJ sebagai orang yang kalah. Dan menulis tentang Yahudi dan non Muslim di Pesisir Selatan.

Keluarga dan sanak HJ ma sanak, urang lah kalah yang tidak mengakui kekalahan, bantuak ayahnyo yang punyo kekuasaan,” tulis akun itu di kolom komentar Facebooknya.

Tidak itu saja, komentarnya berlanjut dengan menyebut orang Yahudi non muslim Pesisir Selatan suka memfitnah.

“Hati-hati orang Yahudi non Muslim di Pessel, suka memfitnah, mengadu domba, menjelek-jelekan sesama Muslim,” sambungnya.

Hingga kini pemilik akun Jamalus belum menunjukkan permintaan maaf terkait tulisannya di salah satu media sosial (Facebook) yang diduga menyinggung nama pribadi mantan Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, periode 2016-2021 itu.

Meski begitu, akun Jamalus mengaku akun tersebut miliknya dan inisial HJ yang ditulis di kolom komentar Facebook miliknya adalah “Hantu Jomblo” tidak ada menyinggung pribadi Hendrajoni.

Hal itu disampaikan oleh Jamalus saat sejumlah masyarakat mendatangi kediamannya pada Jumat (14/1) malam.

“Dalam kolom komentar itu saya menulis inisial HJ, yang saya maksud bukanlah Hendrajoni tetapi Hantu Jomblo,” kata Jamalus kepada masyarakat Lengayang.

Ia menyebut, dirinya bersama Hendrajoni masih bersaudara, dan tidak ada niat baginya untuk menyerang pribadi Politikus Partai NasDem itu.

“Saya tidak menyinggung Hendrajoni, karena beliau saudara saya dan masih punya hubungan. Dalam tulisan itu saya bertanya dan tidak memvonis. Memangnya Hantu Jomblo yang memiliki kekuasaan,” sebutnya.

Kemudian Jamalus menambahkan, dalam lanjutan tulisan di kolom komentar Facebook miliknya, ia juga tidak bermaksud mengatakan orang non muslim di Pessel adalah kaum Yahudi.

“Kita sesama muslim adalah bersaudara, saya tidak menyinggung siapa-siapa saat Pilkada dulu, tetapi jika ada yang tersinggung dengan tulisan saya, ya berarti dia orang itu,” ucapnya lagi.

Diketahui, Jamalus dengan akun Facebook Jamalus Jamal Us menghebohkan media sosial, khususnya warga Lengayang. Pasalnya ia menyebut inisial HJ adalah orang yang kalah tetapi tidak mengakui kekalahannya.

Sementara itu, Jubir salah seorang pemuda Lengayang tidak menerima inisial HJ menjadi plesetan Hantu Jomblo seperti yang disampaikan oleh Jamalus tersebut.

“Dalam tulisan itu, jelas ia menyebut inisial HJ yang dimaksud adalah Bapak Hendrajoni, masa Hantu Jomblo tidak ikut Pilkada, kan tidak nyambung. Kok bahasa seorang Camat seperti itu, ini jelas kualitas orangnya tidak baik,” ujarnya.

Kemudian Jubir menambahkan, ia mewakili masyarakat Lengayang tidak menuntut banyak tentang tulisan tersebut, ia menginginkan Jamalus yang baru saja dilantik sebagai Camat Lengayang meminta maaf secara terbuka kepada Hendrajoni dan pihak keluarga.

“Saya ingin ia (Jamalus), meminta maaf secara terbuka kepada Bapak Hendrajoni dan keluarga, serta masyarakat Lengayang khususnya dan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan pada umumnya terkait tulisannya di Facebook,” ucap Jubir.

Warga lainnya, Dedi Deded masyarakat Sutera juga menyayangkan sikap Camat Lengayang yang tidak mau meminta maaf secara terbuka terkait komentarnya di Facebook. Permintaan maaf kata dia, mesti ditulis secara resmi kepada Bapak Hendrajoni di sejumlah media, termasuk media cetak, dan elektronik.

“Sebagai seorang Camat yang baru saja dilantik, beliau seharusnya bijak. Namun, bahasanya sudah menimbulkan kegaduhan dimana-mana. Apalagi kita tau Bapak HJ adalah mantan Bupati Pesisir Selatan yang juga berjasa untuk kemajuan daerah ini,” ujar Dedi saat dihubungi wartawan.

Ia berharap, demi kemajuan daerah Kabupaten Pesisir Selatan seharusnya sudah kondusif, tidak adalagi yang namanya pendukung 01, 02, dan 03.

“Hentikan semua pertikaian di Negeri Sejuta Pesona ini. Tidak adalagi yang namanya politik. Saya secara pribadi menginginkan Kabupaten Pesisir Selatan maju tanpa kegaduhan. Jika masyarakatnya tidak bersatu maka daerah tidak akan berkembang,” ucapnya penuh harap.

(Okis/Hantaran.co)

 

Exit mobile version