Kemenag Sigi Peluang Berangkatkan Jemaah Umrah

Kemenag

Perwakilan Kemenag RI dan Kemenkes RI saat mengunjungi Dubes Arab Saudi Esaam Althaqafi di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta Pusat, Kamis (17/6/2021). IST/KEMENAG

JAKARTA, hantaran.co –- Kementerian Agama (Kemenag) RI kembali membahas rencana penyelenggaran umrah untuk jemaah Indonesia dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Jakarta. Indonesia berharap bisa kembali memberangkatkan jemaah umrah pada bulan Muharam 1442, atau setelah musim haji tahun ini.

Pembahasan tersebut dikoordinis oleh  Tim Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag  berserta Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Kantor Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esaam Althaqafi, Rabu (16/6/2021).

Sekretaris Ditjen PHU Kemenag, Ramadhan Harisman, menyampaikan bahwa kunjungan ke Kedubes, selain dalam rangka silaturahmi, juga untuk berkoordinasi lebih awal soal rencana penyelenggaraan dan pengaturan umrah tahun ini. Sebab, penyelenggaraan umrah diperkirakan dapat dimulai pada Agustus seiring selesainya pelaksanaan haji.

“Kami sangat berharap Indonesia bisa memberangkatkan jemaah umrah tahun ini. Apalagi jika setelah penyelenggaraan haji nanti kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia atau dunia mulai membaik,” kata Ramadhan dalam keterangan tertulis yang diterima Haluan, Rabu (16/6/2021).

Dalam pertemuan itu,Ramadhan juga menyampaikan apresiasi atas upaya dari Dubes Arab Saudi untuk mengklarifikasi isu-isu terkait penyelenggaran haji tahun ini, baik yang terkait dengan diplomasi atau pun terkait dengan kuota haji. Kemenag, katanya, juga mengapresiasi keputusan Arab Saudi yang membatasi jemaah haji tahun ini, yang hanya bagi jemaah domestik dan ekspatriat di Arab Saudi.

Menurut Ramadhan, keputusan tersebut merupakan langkah tepat dalam memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jemaah. Kemenag RI juga sudah mengeluarkan kebijakan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun ini.

Menanggapi hal itu, Dubes Arab Saudi Esaam Althaqafi mengatakan, untuk penyelenggaraan umrah tahun ini belum ada keputusan dari Pemerintah Arab Saudi. Sebab saat ini, Arab Saudi masih fokus dalam penyelenggaraan haji untuk domestik dan ekspatriat yang akan berlangsung pada bulan depan.

“Dalam kondisi normal, umrah dibuka selesai musim haji. Untuk umrah, kami masih melihat situasi bagaimana perkembangan pandemi ke depan. Kalau ada kebijakan terbaru dari Pemerintah Arab Saudi, kita akan segera komunikasikan dengan pihak Kementerian Agama,” katanya.

Essam menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jemaah haji dan umrah terbesar. Setidaknya, dalam setahun jumlah jemaah umrah asal Indoensia lebih dari satu juta orang. Indonesia katanya lagi, adalah mitra utama bagi Pemerintah Arab Saudi.

Dalam kesempatan itu, Esaam juga mengapresiasi keputusan Indonesia yang tidak menyelenggarakan keberangkatan haji pada tahun ini. Sebagai negara pengirim jemaah haji terbesar, Esaam yakin Indonesia telah melakukan kajian secara mendalam sebelum mengambil keputusan.

“Indonesia memprioritaskan keselamatan jiwa jemaahnya, Saudi juga memprioritaskan keselamatan umat Islam di seluruh dunia,” ujar Esaam.

Esaam juga berterima kasih atas kerja sama dan koordinasi yang selama ini terjalin dengan baik. “Alhamdulillah, hubungan diplomatik Indonesia-Saudi juga terus berjalan baik. Kami berterima kasih akan hal ini,” ujarnya lagi. Turut hadir dalam pertemuan itu, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Direktur Pengelolaan Dana Haji Jaja Jaelani, serta Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin. Serta, dr. Rahmat dan dr. Hendro mewakili Pusat Kesehatan Haji Kemenkes. (*)

Riga/hantaran.co

Exit mobile version