Limapuluh Kota, Hantaran.co–Heboh, pemakaman korban covid-19 di Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota diambil alih pihak keluarga. Pemakaman berlangsung dramatis karena peti jenazah salah seorang anggota keluarga setempat yakni Yondri Satriadi pria 47 tahun dibongkar oleh keluarga dan menolak dimakamkan secara protap covid-19.
“Dia warga di sini, memang massa rami semalam dan pemakanan sempat ditolak,” terang Safri Wali Nagari Taeh Baruah pada Senin (24/8) malam.
Saat pemakan berlangsung, situasi di sekitar rumah duka sempat tegang. Keluarga termasuk warga sekitar menolak Yondri dimakamkan sesuai protap Covid-19. Keluarga pun meminta kepada petugas medis yang berpakaian APD lengkap agar korban dimakamkan sesuai dengat syariat islam.
Dalam keadaan cuaca hujan deras, peti jenazah yang baru turun mobil ambulan langsung direbut pihak keluarga dan dibawa ke dalam rumah duka
Ketika didalam rumah, pihak keluarga pun membuka pastik pembalut jenazah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, Tien Septino mengatakan sebenarnya jenazah sudah diselenggarakan secara islam oleh tim medis RSAM. Setelah itu, barulah dimasukkan ke dalam peti jenazah dan dibawa ke Taeh untuk dimakamkan secara protap Covid-19.
Dijelaskan Tien, jenazah pasien sampai Taeh sekitar pukul 21.30 WIB.
“Diusir semuanya. Perangkat daerah yang berkunjung disuruh pergi oleh warga dan keluarga,” ucapnya ketika dihubungi sejumlah awak media di Balai Wartawan Luak Limopuluah.
Setelah disemayamkan oleh pihak keluarga selama 2 jam lebih, sekitar pukul 22.30 WIB, almarhum dikebumikan oleh keluarganya tak jauh dari rumahnya. Sampai tengah malam, kediaman almarhum masih ramai warga yang berkumpul disana.
(Dadang/Hantaran.co)