SOLOK, HANTARAN.CO–Epyardi Asda, politisi yang juga pengusaha dari Kabupaten Solok siap bertarung di Pemilihan Kelapa Daerah (Pilkada). Hal ini terlihat dari persiapan yang ia lakukan.
Pada Kamis (6/8), politisi PAN itu bertemu dengan 71 wali nagari, Ketua KAN, Bundo Kanduang, BPB, dan tokoh masyarakat se Kabupaten Solok. Tak hanya itu, sejumlah tokoh politik ikut hadir seperti Indra Datuak Rajo Lelo yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ketua DPRD Kabupaten Solok, Jon Firman Pandu (Gerindra), Septrismen (Anggota DPRD Kabupaten Solok dari Gerindra), Agus Syahdeman Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Solok dan tokoh politik lainya.
Pembahasan tentang potret Kabupaten Solok dan menyamakan pemikiran serta tim pemenangan menjadi fokus dalam pertemuan tersebut.
Epy mengatakan, dalam membangun Kabupaten Solok diperlukan gebrakan bagaimana semua tingkat pemerintahan melirik dan membantu kabupaten penghasil beras itu, termasuk pemerintah pusat.
“Saya ingin mambangkik batang tarandam dan menjadi Kabupaten Solok sebagai kabupaten terbaik, itu tujuan utama saya,” ujar ayah dari Anggota DPR RI Athari Gauthi itu.
Bahkan ia meminta 71 wali nagari yang hadir untuk mencarikan tim pemenanganya hingga di jorong-jorong. Hal itu terkait dengan jumlah TPS yang ada hingga ke tingkat jorong.
“Kalau di tiap jorong ada 1 TPS maka ada lima atau minimal ada dua orang tim kita. Ini untuk tim pemanangan. Kalau 1000 TPS jadi saya butuh 2000,”ujarnya.
Wali Nagari Jawi Jawi, Laswir mengaku tetap komitemen mendukung Epyardi Asda bahkan ia dari Forum Wali Nagari Kabupaten Solok, sudah menyatakan mendukung siapapun pendampiang Epyardi Asda.
“Kami mendukung siapa pun pilihan Pak Epy untuk menampingi. Karena Pak Epy yang lebih tahu dengan siapa ia bisa bekerja,”katanya.
Mendengar tanggapan wali nagari, Epy pun mengumumkan dalam waktu dekat akan memberitahuka kepada masyarakat siapa yang akan mendapinginya.
“Inshallah dalam 1 minggu ini akan kami berita tahu karena waktu juga sudah mepet dan sedikit,” ucap Epy.
Epy juga meminta dukungan masyarakat tak hanya untuk bupati tapi juga untuk calon gubernur. Bahkan ia ingin kandidat calon gubernur yang akan maju membuat kontrak politik dengan tokoh nagari di Kabupaten Solok. Hal ini bertujuan untuk memastikan Kabupaten Solok juga menjadi perhatian provinsi.
“Solok harus jadi kabupaten terbaik di Sumatera Barat,” ucapnya.