Dua RS Covid-19 di Sumbar Penuh

Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan. IST

Jangan fokus ke soal dua rumah sakit penuh itu saja. Benar, dua itu penuh, tapi rumah sakit lainnya masih banyak yang kosong. Masih banyak tempat tidurnya. Jadi jangan khawatir karena fokus ke dua rumah sakit saja.

Jasman Rizal

Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Sumbar

PADANG, hantaran.co — Tempat tidur ruang rawatan pasien Covid-19 di RS Achmad Mochtar Bukittinggi dan RS Reksodiwiryo Padang telah terisi penuh. Meski begitu, Pemprov Sumbar menekankan bahwa warga tak perlu khawatir, sebab pemerintah kabupaten/kota diminta ikut merawat pasien Covid-19 kategori ringan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) masing-masing.

Sumbar sendiri memiliki 32 RS yang bisa memberikan penanganan terhadap pasien Covid-19. Dari jumlah itu, baru dua rumah sakit yang seluruh tempat tidurnya terisi penuh, dan satu rumah sakit lainnya (RS Unand) hanya menyisakan satu tempat tidur yang masih kosong. Meski demikian, penambahan fasilitas terus berupaya dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar Arry Yuswandi mengatakan, Gubernur Sumbar telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada bupati dan wali kota agar dapat memanfaatkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) masing-masing sebagai tempat pelayanan pasien Covid-19 kategori ringan.

“Jika semuanya langsung diarahkan ke provinsi, kami khawatir akan terjadi over capacity. Sementara RSUD di daerah sudah bisa melayani pasien Covid-19 yang melakukan isolasi di rumah. Saat ini, RSAM Bukittinggi dan RS dr. Reksodiwiryo penuh, RS Unand hanya tersisa satu tempat tidur, dan RS Semen Padang sisa tiga tempat tidur,” kata Arry, Selasa (15/9/2020).

Arry juga menegaskan, hingga saat ini tidak ada pelayanan rumah sakit di Sumbar yang ditutup secara total. Sebab, penutupan total akan berdampak besar dan dapat merugikan masyarakat. “Ya, memang kemarin kondisinya seperti itu (beberapa rumah sakit sempat tutup). Akan tetapi intinya tidak ada rumah sakit yang full tutup. Hanya memang ada pengalihan pelayanan untuk sementara,” kata Arry lagi.

Sementara itu, Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal menyebutkan, masyarakat tidak perlu khawatir bahwa pasien positif Covid-19 tidak akan tertampung di rumah sakit rujukan di Sumbar. Sebab, meski dua rumah sakit berstatus penuh, faktanya masih banyak tempat tidur di rumah sakit rujukan lain yang tersedia.

“Jadi, jangan fokus ke soal dua rumah sakit penuh saja. Benar, dua itu penuh, tapi rumah sakit lainnya masih banyak yang kosong. Ada RS Yarsi dan RSUD di Bukittinggi, ada RSUD Padang Panjang, RSUD, Payakumbuh. Ada RS Djamil, Yos Sudarso, RS Rasidin, itu masih banyak tempat tidurnya yang kosong. Jadi jangan khawatir karena fokus ke dua rumah sakit saja,” kata Jasman.

Jasman menekankan, berdasarkan aturan Kementerian Kesehatan terbaru, semua rumah sakit dibolehkan memberikan pelayanan terhadap pasien Covid-19. Sehingga dengan demikian, bisa dipastikan bahwa Sumbar tidak memiliki kendala dalam kesiapan rumah sakit untuk menampung pasien.

Aktifkan Lagi Sarana Isolasi

Di sisi lain, Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi meminta agar Gubernur Sumbar kembali membuka sarana isolasi bagi pasien Covid-19. Sebab menurutnya, pertambahan kasus positif Covid-19 di Sumbar dikhawatirkan tidak sebanding dengan ketersediaan tempat isolasi dan kapasitas rumah sakit. Hal ini menurutnya diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

“Dengan terjadinya peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang pada umumnya merupakan OTG, kami meminta pemerintah daerah untuk membuka kembali tempat-tempat isolasi bagi pasien positif yang OTG,” kata Supardi dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari langgam, Selasa (15/9/2020).

Sebelumnya, kata Supardi, Sumbar memiliki beberapa tempat isolasi yang disiapkan untuk menangani pasien positif Covid-19. Salah satunya, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) dan Balai Diklat Kementerian Agama yang dinonaktifkan, dan belakangan hanya dua tempat isolasi yang aktif, yaitu Balai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumbar dan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri di Agam.

“Kami khawatir kapasitasnya tidak akan mampu menampung pasien OTG yang semakin hari semakin meningkat,” kata Supardi lagi.

Pusat Pastikan Kesiapan

Di sisi lain, pemerintah pusat menyatakan bahwa dalam penanganan pasien Covid-19, saat ini sudah disiapkan berbagai hal yang dibutuhkan dalam upaya peningkatan kapasitas. Mulai dari penambahan tenaga medis, penambahan ruang rawatan, hingga dukungan penuh dari instansi dan lembaga baik dari pemerintah maupun swasta.

Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto saat konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (14/9/2020) mengatakan, untuk tenaga medis siap bekerja maksimal dengan bantuan tenaga relawan. Total relawan Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat dan internship (magang) yang sudah ditempatkan berjumlah 16.286 orang dan tersebar di rumah sakit dan laboratorium sarana kesehatan dalam upaya memutus maya rantai penyebaran Covid-19.

“Selain itu, masih ada 3.500 dokter internship, 800 Tenaga Nusantara Sehat, dan disamping itu juga ada tenaga relawan sebanyak 685 orang. Termasuk di dalamnya dokter spesialis paru, anastesi, penyakit dalam dan tenaga kesehatan lain, seperti perawat, dokter umum dan lainnya yang siap di-deploy-kan (diterjunkan), untuk membantu bila dibutuhkan tenaga tambahan,” tegas Terawan.

Di dalam kesiapan fasilitas kesehatan, menurut Terawan, pemerintah telah menambah tempat isolasi pasien, baik untuk pasien dengan gejala ringan atau pun pasien tanpa gejala. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah Bapelkes dan tempat-tempat isolasi di berbagai daerah.

“Dukungan lain, dari pihak swasta berupa hotel-hotel kelas bintang dua dan tiga di Jakarta yang siap difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri para pasien tanpa gejala. Ada 10 hingga 15 hotel dengan kapasitas 1.500 kamar, dengan daya tampung 3.000 orang,” sebut Terawan.

Sementara bagi pasien dengan gejala berat yang memerlukan perawatan ruang ICU, kata Terawan, masih tersedia sebanyak 115 tempat dari 584 tempat yang tersedia. “Dan dalam beberapa hari ke depan dapat ditambah 138 lagi, sehingga total menjadi 722 tempat tidur,” ucap Terawan.

Riga/hantaran.co

Exit mobile version