LIMAPULUH KOTA, Hantaran.co–Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan membenarkan kejadian pengusiran ia dan dan petugas covid-19 saat melihat proses kedatangan jenazah korban covid-19 di Kenagarian Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.
Farizel yang sering disapa Buya itu bahkan datang setelah kordinasi dengan pihak kepolisian (Polres). Namun di lokasi kejadian situasi semakin tidak kondusif, karena puhak keluarga korban menolak pemakaman secara protap Covid-19.
“Iya, kami hadir. Sayangnya, kami telat hadir karena pukul 19.00 WIB baru dapat info, dan pukul 21.00 WIB pihak Polres mamintanya untuk hadir. Bahkan saya tidak sempat berdiskusi dengan pihak keluarga karena jenazah sudah datang,” ucapnya.
Situasi yang tidak kondusif pada saat itu membuat orang nomor dua di Kabupaten Limapuluh Kota itu terpaksa pergi dari lokasi dan mengalah. Bahkan ia sempat dibentak oleh orang di lokasi.
“Saya sempat dibentak dan ditolak oleh masyarakat, sama pak Camat juga. Dari pada terjadi kerusuhan kami mengelak saja, soalnya masyarakat telah membawa jenazah ke rumah dan mereka minta harus melihat jenazah dan memandikannya. Padahal sesungguhnya sesuai syariat, orang yang mati karena wabah adalah sahid,” ucap Ferizal Ridwan.
(Zulkifli/Hantaran.co)