Diskusi Santai Bupati Solok dengan Anggota DPRD, Ada Oknum yang Gigit Jari

bupati solok dprd gigit jari

Bupati Solok Epyardi Asda (tengah) Sekda Kabupaten Solok Medison (kanan) dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir (kiri) saat diskusi dengan anggota DPRD di rumah dinas bupati.

SOLOK, hantaran.co —Bupati Solok Epyardi Asda berdiskusi dengan anggota DPRD dalam membahas pembangunan kabupaten penghasil beras itu. Bukan kali pertama, diskusi santai sambil ngopi itu dinilai sebagai cara yang efektif dalam mencari solusi berbagai hal yang dialami masyarakat.

Hampir semua anggota DPRD yang hadir ikut menyampaikan langsung aspirasi masyarakat di pertemuan bulanan di rumah dinas bupati itu. Tawa canda, dan celetukan menambah suasana keakraban wakil rakyat dan bupati.

Banyak hal disampaikan dalam diskusi itu, diantaranya adalah masalah air bersih, ekonomi, pendidikan, pertanian dan sosial.

Bupati Solok Epyardi Asda menjelaskan, di pemerintahan periode saat ini memiliki masa yang relatif pendek. Untuk itu ia mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama membangun nagari.

Dijelaskannya, di tahun 2022 Pemkab sudah berupaya mempercepat begeraknya ekonomi.

“Rancangan pembangunan yang ditetapkan di tahun 2022 ini adalah hasil dari masukan seluruh masyarakat nagari melalui hasil Rapat Koordinasi Pembangunan Daerah (Rakorbangda) bersama dengan pemerintah nagari dan kecamatan. Maka itu maka bersama-sama kita menjalankannya,”tutur Epyardi.

Epyardi juga menekankan saat ini program pembangunan dan pemberdayaan yang dicanangkan telah berjalan dengan baik. Seperti penyiapan sarana dan prasarana pendukung program pembangunan.

“Program penyediaan alat berat jenis ekskavator yang telah disediakan oleh pemerintah daerah telah berjalan di tengah-tengah masyarakat. Namun, dari luas daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Solok, ekskavator yang ada hari ini dirasa masih kurang. Saat ini masih ada 6 kecamatan yang belum mendapatkan giliran penggunaan ekskavator,”ucapnya.

Dalam diskusi itu dihadiri anggota DPRD dari berbagai latar partai. Pertemuan rutin itu dinilai membawa angin positif dalam mewujudkan ide dan gagasan untuk Kabupaten Solok. Di balik itu, adanya upaya oknum yang membenturkan DPRD dengan bupati pupus dengan sendirinya.

Anton (38) seorang karyawan swasta di Kabupaten Solok ikut mengomentari pertemuan wakil rakyat dengan bupati itu. Ia menilai, komunikasi antara bupati dengan DPRD sudah seharusnya dengan menggelar diskusi tersebut.

“Memang seperti itu seharusnya. Komunikasi pemerintahan ini kan tidak hanya di ruang peripurna. Bisa di lapau, bisa di rumah  dan lainnya. Saya melihat ini membuktikan bupati ini politikus ulung, pintar menjalin komunikasi, begitu juga anggota DPRD dapat mengambil sikap yang jelas. Bukan wakil rakyat yang pencitraan di medsos saja tapi berpolitik busuk mengorbankan kepentingan masyarakat,”tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Rizal seorang mahasiswa di Solok. Dengan adanya diskusi tersebut membuktikan DPRD dan Pemkab Solok ternyata sudah berjalan di jalur yang tepat.

“Dua lembaga pemerintahan ini sudah mempunyai tupoksi masing-masing. Tapi semuanya kan untuk kepentingan masyarakat. Bupati dengan visi misinya dan DPRD dengan tupoksinya sama-sama berjalan. Ini mematahkan opini yang digiring oleh oknum wakil rakyat yang seakan akan membenturkan bupati dengan DPRD. Dalam kondisi ini saya lihat ada oknum yang gigit jari dengan pertemuan tersebut. Oknum politikus yang selalu bikin rusuh kayaknya hanya bisa menahan lapar, karena sibuk mencari celah,”ucapnya.

(Dafit/Hantaran.co)

Exit mobile version