Batik Kajang Padati Bakal Dipakai oleh ASN Pemko Padang

Batik

EKONOMI KREATIF-- Emi Arlin memperlihatkan karya batik ditempat usahanya di jalan Palembang, Ulak Karang, Kota Padang, Sabtu (6/10). Batik dengan motif utama Rumah Gadang Kajang Padati terinspirasi dari salah satu warisan budaya arsitektural ranah minang dan menjadi andalan batik dari Emi Arlin. IRHAM

PADANG, hantaran.co — Batik Kajang Pedati yang terinspirasi dari arsitektur Rumah Gadang khas kawasan daerah Padang ini, kini telah diproduksi dalam bentuk Deta. Produk ini direncanakan akan digunakan oleh seluruh ASN di lingkungan Pemko Padang.

“Insyaallah Bapak Hendri Septa, Wali Kota Padang berencana akan menjadikan batik serta deta Kajang Pedati sebagai pakaian atau atribut wajib bagi para ASN di Kota Padang. Namun, memang hal ini masih dalam tahap pembicaraan,” kata pelopor pembuatan Batik Kajang Pedati,Emi Arlin, Sabtu (6/11/2021).

Ia mengatakan, bahwa kehadiran batik kajang pedati ini diharapkan nantinya bisa menjadi ciri khas tersendiri bagi Kota Padang. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk memperkenalkan rumah gadang khas Sumatra Barat kepada masyarakat Indonesia.

“Langkah ini juga dilakukan sebagai cara untuk mengembangkan pelaku UMKM di Sumatra Barat. Serta bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, agar bisa menambah penghasilan,”ujarnya.

Ia menerangkan dalam proses pembuatan Batik Kajang Pedati menggunakan beberapa cara, seperti tulis, cat dan printing. Namun, saat ini dipilih cenderung untuk menggunakan cara tulis dan juga cat.

“Hal ini dipilih sebagai langkah untuk tetap melindungi alam dangan menggunakan pewarna alami, agar tak memberikan efek negatif dari limbah yang nantinya dihasilkan,”katanya.

Untuk harga, yaitu di atas Rp300 ribu untuk batik tulis. Sedangkan untuk batik cat harganya bisa di bawah Rp300 ribu dan untuk batik printing, harganya akan lebih murah lagidibandingkan batik tulis serta cat.

“Harga Rp300 ribu itu sudah harga dalam bentuk deta. Karena selain proses pembuatan, harga Batik Kajang Pedati ini juga dipengaruhi oleh bahan pakaian yang kami gunakan,” katanya.

Ia menerangkan Batik Kajang Pedati ini selalu tersedia di tokonya.

Di mana ia selalu menyediakan stok paling rendah sebanyak 300 buah, sebagai antisipasi dalam ketersedian permintaan. Ia juga mengatakan bahwa Kajang Pedati juga akan dijadikan sebagai desain dalam produk tenunannya.

“Terkadang saya mendapatkan permintaan produksi hingga ribuan. Namun tergantung permintaan dan modal yang dimiliki juga. Sebenarnya saya ingin memproduksinya dalam jumlah besar sehingga bisa disalurkan ke pelaku UMKM yang ada di Kota Padang,”ujarnya.

Ia menerangkan, bahwa saat ini ia telah mulai mengajarkan kepada masyarakat yang tak bekerja, bagaimana cara pembuatan Batik Kajang Pedati ini.

“Saya berharap pemerintah bisa memberikan sumbangsih terhadap pelaksanaan kegiatan ini, baik dari segi ketersediaan bahan baku serta berbagai alat yang dibutuhkan,”ujarnya.

 

(Min/Hantaran.co)

Exit mobile version